Banner v.2
Banner v.1

Jadi Cagar Budaya, Komite Ajak Warga Sekolah Jaga Nilai Historis Gedung SMPN 7 Kebumen

Jadi Cagar Budaya, Komite Ajak Warga Sekolah Jaga Nilai Historis Gedung SMPN 7 Kebumen

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) saat melakukan sosialisasi di SMPN 7 Kebumen Rabu, (30/4).--

KEBUMEN - Gedung SMPN 7 Kebumen menjadi salah satu cagar budaya di Kabupaten Kebumen. Keberadaan gedung sekolah yang sudah berdiri sekitar tahun 1915 merupakan Eks Ambachtsschool, atau sekolah kejuruan pertukangan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda. 

Gedung SMPN 7 Kebumen mendapat kunjungan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) pada Rabu, 30 April 2025. Kunjungan tersebut dalam rangka Sosialisasi Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB), yang fasilitasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen.

Komite SMPN 7 Kebumen, Hari Budhi Cahyono mengatakan pihaknya mengapresiasi kedatangan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di gedung SMPN 7 Kebumen.

"Sebagai warga sekolah kami mewakili wali siswa sangat bangga dimana gedung sekolah tempat anak-anak kita menimba ilmu ini menjadi salah satu cagar budaya, ke depan perlu diintegrasikan dengan program pembelajaran, ini sangat penting agar siswa dapat memahami warisan budaya yang mereka tempati ini," kata Hari kepada media, Minggu (4/5).

BACA JUGA:Prof. Sumitro Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

BACA JUGA:Utusan Khusus Presiden Apresiasi Geopark Kebumen

Terpisah, Kepala SMPN 7 Kebumen, Sugeng Supoyo mengatakan, kelestarian gedung SMPN 7 Kebumen saat ini masih memiliki tantangan utama yang dihadapi. Yakni setiap musim hujan lokasi sekolah ini sering tergenang banjir. Hal itu diakibatkan kontur tanah sekolah yang saat ini lebih rendah dari dataran di depan sekolah. 

"Tantangan kami adalah gedung sekolah SMPN 7 Kebumen masih sering tergenang banjir, Kami mengusulkan solusi konkret dukungan dari pemerintah berupa penyesuaian saluran air di depan sekolah agar aliran air dapat berjalan lancar dan mencegah genangan, agar warga sekolah aman,nyaman tidak ada banjir di musim penghujan," katanya. 

Sugeng berharap, pemerintah daerah dan komunitas pendidikan dapat merealisasikan restorasi gedung, serta perbaikan infrastruktur untuk mencegah terjadinya banjir di SMPN 7 Kebumen.

"Harapan kami semoga penyelesaian masalah banjir di sekolah kami segera teratasi dan pemerintah daerah dapat memberikan bantuan perbaikan infrastruktur untuk kenyamanan proses belajar mengajar," katanya. (fur)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: