Sayangkan Isu Miring Pelayanan JKN
Surati (45), bidan desa yang bertugas desa Depokrejo, Kecamatan Kebumen--
KEBUMEN - Seiring dengan digulirkannya Program JKN, masyarakat kini memiliki tumpuan dan harapan untuk dapat mengakes pelayanan kesehatan dengan lebih baik. Namun banyaknya isu miring yang beredar tentang pelayanan JKN membuat Surati (45), bidan desa yang bertugas desa Depokrejo, Kecamatan Kebumen, menjadi prihatin.
Ia menyayangkan banyaknya isu pelayanan JKN yang seolah-olah terpinggirkan dan “dinomorduakan”. Menurutnya, pelayanan dengan memanfaatkan JKN sudah sangat baik, mulai dari pelayanan di faskes 1 maupun di rumah sakit.
“Kalau sampai ada yang bilang Program JKN dihentikan karena pelayanan buruk, saya jadi orang pertama yang tidak setuju. Dilihat manfaatnya sangat besar Program JKN ini. Akan ada banyak masyarakat yang tidak akan mampu berobat karena kita semua tahu hampir seluruh masyarakat Indonesia mengandalkan Program JKN ini,” katanya.
Surati menjelaskan, bahwa dirinya kerap menjadi tempat masyarakat meminta informasi seputar pelayanan kesehatan, termasuk informasi seputar Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
BACA JUGA:Pemkab Canangkan Penguatan Pendidikan Karakter, Melalui Program Pendalaman Kitab Suci di Sekolah
BACA JUGA:Layanan Adminduk Kebumen Naik 500 Persen
“Memang kita lah bidan desa ini yang langsung dan sering kontak langsung dengan masyarakat di lapangan. Jadi, seringkali masyarakat menanyakan perihal cara pendaftaran JKN, bayar iurannya dan sebagainya,” ujar Surati kepada media, Kamis (11/4).
Ia menambahkan, selama ini banyak masyarakat yang telah terbantu oleh Program JKN, khususnya ibu hamil dan bayi baru lahir yang membutuhkan perawatan lanjutan di rumah sakit. Menurutnya, sudah menjadi informasi umum apabila pengobatan di rumah sakit membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit. Hal itu menjadikan masyarakat enggan dan ragu untuk berobat apabila tidak memiliki JKN sebagai jaminan pembiayaannya.
“Sering saya temui, ada ibu hamil di desa yang sebenarnya butuh dirujuk ke rumah sakit karena membutuhkan pemeriksaan lanjutan, tetapi menolak hanya karena tidak ada biayanya. Padahal itu sangat penting untuk memastikan keselamatan ibu dan bayinya. Sebagai tenaga Kesehatan saya turut prihatin dan bingung apa yang harus dilakukan,” tuturnya.
Dengan memiliki JKN, masyarakat tidak ragu dan takut untuk berobat ke fasilitas Kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.(fur)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


