Depo Sampah Dekat Stadion Dikeluhkan Olahragawan
Depo sampah di depan Stadion Candradimuka Kebumen dikeluhan para olahragawan karena mengeluarkan bau menyengat.-Saefur Rohman/Radar Banyumas -
KEBUMEN - Depo sampah yang berada di depan Stadion Candradimuka Kebumen mengeluarkan bau menyengat menjadi keluhan para olahragawan, Selasa, (11/2/2025).
Depo sampah milik DLHKP dan pengelolaan Bank Sampah Samiun itu berlokasi tepat di depan pusat olahraga itu mengeluarkan bau tak sedap hingga menjadi keluhan para lansia penggiat olahraga membuat mereka tidak nyaman.
Agus Hasan, salah satu pegiat olahraga jalan pagi sekaligus mantan Komisioner KPU Kebumen mengatakan, lokasi depo sampah yang berdekatan dengan lingkungan olahraga dinilai kurang tepat, pasalnya saat pagi hari di Kawasan Stadion Candradimuka Kebumen banyak digunakan aktivitas olahraga para lansia dan pensiunan.
"Kalau pagi itu stadion banyak digunakan buat jalan pagi, jogging para lansia dan pensiunan, sedangkan di depannya ada depo sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap, saya kira itu kurang baik, baik segi tata ruang ataupun Kesehatan karena dekat sarana pusat olahraga," katanya.
BACA JUGA:Bongkar Pasang Pemain, Persak Kebumen Incar Tiket Semifinal
Agus Hasan menambahkan, meski saat ini kondisi sarana olahraga di lingkungan Stadion Candradimuka belum cukup memadai, namun tempat ini cukup favorit untuk olahraga jalan pagi dan jogging khususnya lansia dan pensiunan. Ia berharap pemerintah segera melakukan revitalisasi stadion Chandradimuka agar menjadi tujuan pusat olahraga di Kebumen.
“Lokasi stadion ini cukup favorit bagi para lansia untuk olahraga, lebih nyaman jika ada tambahan fasilitas penunjang, semoga pemerintah segera memperhatikan stadion agar menjadi tempat tujuan untuk olahraga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLHKP Kebumen, Asep Nurdiana menjelaskan, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat khususnya para olahragawan di kompleks stadion. Asep mengatakan, Depo sampah itu merupakan tempat penampungan sementara sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Rencana kedepan disitu akan kita coba untuk dibuat Tempat Pemrosesan Sementara Terpadu (TPST), nanti disitu akan ada pemilahan sampah organik, sampah anorganik dan residu, yang Organik kita jadikan kompos, yang Anorganik kita jadikan RDF (Refuse Derived Fuel) atau bahan bakar alternatif yang berasal dari pengolahan sampah. dan residunya kita buang ke TPA," katanya.
BACA JUGA:Prembun Bakal Jadi Wilayah Strategis Keburejo
Kepala Kepala UPT Persampahan Wilayah Timur Kabupaten Kebumen, Dani Fitriyadi, mengatakan Depo sampah yang berada di stadion arahnya merupakan cikal bakal rintisan pengelolaan sampah, namun saat ini belum berjalan secara maksimal.
"Itu rintisan pengelolaan sampah, namun sampah yang masuk ke depo ini terlalu banyak sehingga masih ada sampah menginap sebelum dibawa ke TPA," katanya.
Dhani menjelaskan, depo sampah atau TPS3R yang berada di stadion ini merupakan TPS sampah khusus warga Kelurahan Kebumen, namun antusiasme masyarakat justru banyak yang membuang sampah di lokasi ini diluar warga Kelurahan Kebumen.
"Sebenarnya tempat ini khusus masyarakat Kelurahan Kebumen namun tak terkendali banyak masyarakat dari luar kelurahan, namun sejak awal februari 2025 kemarin, ritase akan ditambahi dari depo ke TPA Kaligending, kita terus berupaya supaya sampah tidak menginap," ujarnya.
Terpisah, Direktur Bank Sampah Samiun Kelurahan Kebumen, Pitra Suwita mengatakan, awalnya lokasi depo sampah yang berada di depan stadion merupakan tempat daur ulang sampah dan sarana edukasi siswa, pelajar dan mahasiswa. Ia berharap lokasi itu kedepan menjadi pusat studi pengelolaan sampah di Kabupaten Kebumen.
"Awalnya menjadi lokasi tempat pembelajaran edukasi pengelolaan sampah, namun berkembang dan beralih fungsi sejak tahun 2023, harapannya kedepan bukan hanya depo sampah tetapi menjadi pusat pembelajaran pengolahan sampah modern di kebumen," katanya. (fur)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


