Banner v.2

Kisah Ikhlas Guru SLB, Digaji Rp 800 Ribu/Bulan, Prihatin Bekerja Sebagai Ibadah Untuk Akhirat

Kisah Ikhlas Guru SLB, Digaji Rp 800 Ribu/Bulan, Prihatin Bekerja Sebagai Ibadah Untuk Akhirat

-Khalida Raekhana Hanun (26) guru SLB Ma'arif NU Cilongok mengajar siswa down syndrome, Selasa (18/11).-YUDHA IMAN/RADARMAS-

Berjuang dalam keterbatasan, demi memberi pendidikan. Khalida Raekhana Hanun (26) guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Ma'arif NU Cilongok mengajar siswa berkebutuhan khusus dan hanya digaji Rp 800 ribu/bulan. Keprihatinan dalam bekerja jadi ladang ibadah baginya untuk bekal akhirat.

YUDHA IMAN PRIMADI, Banyumas

KHALIDA Raekhana Hanun memilih langsung mengajar siswa berkebutuhan khusus di SLB Ma'arif NU Cilongok sejak 2023 setelah lulus dari Prodi Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret (UNS).

Ditemui Radarmas pada Selasa (18/11), Khalida yang dipercaya sebagai kepala sekolah dengan penuh kesabaran dan kasih sayang mengajar tiga siswa berkebutuhan khusus dalam satu kelas. Bersama lima guru lainnya, dirinya diberi amanah untuk mendidik total 30 siswa berkebutuhan khusus jenjang SD dan SMP dari Cilongok, Ajibarang dan Pekuncen.

"Keterbatasan fisiknya macam-macam seperti tuna daksa, tuna grahita dan down syndrome. Semua kami didik dengan penuh rasa sayang. Sabar dan ketulusan itu pasti," katanya.

Walau gaji bulanannya kecil, seluruh guru di SLB Ma'arif NU Cilongok ikhlas dan semangat untuk mengajar siswa berkebutuhan khusus. Bergaji Rp 800 ribu, nominal yang diterima Khalida menjadi yang terbesar diantara rekan-rekan guru lainnya. Tak melulu rupiah, jerih payah mengajar terbayar melihat senyum keceriaan anak didik serta senyum orang tua yang gembira karena putra-putrinya tetap bisa mengenyam pendikan di tengah banyak keterbatasan.

BACA JUGA:Pulang Kampung, Arif Muttaqin Ubah Luwung Jadi Sentra Ikan Bawal Banjarnegara

"Sekolah tidak memungut bayaran. Modelnya melalui infak seikhkasnya. Urusan gaji sudah ada yayasan yang mengupayakan," ungkap Khalida.

Disinggung mengenai sejarah berdirinya SLB Ma'arif NU Cilongok, sekolah dibawah naungan Lembagan Pendidikan (LP) Ma'arif NU Banyumas ini sudah ada sejak enam tahun lalu. Bermula dari tempat belajar yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tahun 2023 dibangunlah tiga ruang kelas di Desa Pageraji dengan luas tanah sekitar 700 meter persegi. Tak kalah prihatin dengan perjuangan guru-gurunya, SLB Ma'arif Cilongok saat ini belum menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 2 juta setiap siswa per tahun dari pemerintah.

"Doa dan perjuangan kami ke depan sekolah ini semakin berkembang hingga mampu memenuhi semua persyaratan untuk mendapat ijin operasional," pungkas Khalida.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: