Lonjakan Transaksi QRIS Buktikan Kinerja Dompet Digital Kian Positif

Bagi pelaku usaha, QRIS memberikan banyak keuntungan. Pertama, proses pembayaran lebih cepat, antrian berkurang, dan pengalaman belanja jadi lebih baik.

Kedua, pencatatan keuangan usaha jadi lebih mudah karena semua transaksi tercatat otomatis. Ini membantu pemilik usaha mengambil keputusan berbasis data.

Ketiga, QRIS menawarkan keamanan tinggi karena data transaksi dienkripsi. Risiko pencurian dan penipuan pun dapat diminimalisir.

Bagi UMKM yang ingin mendaftar QRIS, caranya sangat mudah. Pertama, pilih Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang telah memiliki izin dari Bank Indonesia.

BACA JUGA:Apakah QRIS Aman? Ini Penjelasan Lengkap tentang Keamanan Transaksi Dompet Digital di Indonesia

BACA JUGA:Belanja Asik dengan QRIS, Kemudahan dan Keuntungan Transaksi Dompet Digital Masa Kini

Setelah itu, kunjungi kantor PJP atau daftar secara online. Setelah dokumen diverifikasi, merchant akan mendapatkan QRIS dan ID khusus.

QRIS langsung bisa digunakan setelah pendaftaran selesai. Namun perlu diperhatikan, biaya dan persyaratan bisa berbeda tergantung PJP yang dipilih.

Bank Indonesia juga memastikan stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga. Struktur industri yang sehat dan infrastruktur yang stabil menjadi fondasi utama.

Stabilitas ini tercermin dari pelaksanaan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang berjalan lancar hingga akhir 2024. Pasokan uang rupiah juga dijaga dalam jumlah dan kualitas yang memadai.

Konektivitas antar pelaku sistem pembayaran pun terus diperkuat. Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) semakin luas jangkauannya.

Adopsi sistem SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran) juga meningkat. Ini mendukung pertumbuhan dan keterhubungan antar layanan keuangan digital.

Bank Indonesia juga menjamin ketersediaan uang rupiah hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Ini menjadi bukti komitmen inklusi keuangan hingga ke pelosok negeri.

Dengan semua perkembangan positif untuk dompet digital, QRIS terbukti bukan sekadar tren sesaat. Ia telah menjadi bagian dari gaya hidup digital masyarakat Indonesia, dari 2023 hingga awal 2025, dan akan terus melaju lebih jauh.

Sumber: