Cilacap Perketat Mitigasi Bencana di Destinasi Wisata Jelang Libur Nataru
Pintu masuk kawasan Pantai Teluk penyu Cilacap yang diprediksi akan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan pada momen libur Nataru.-JULIUS/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Cilacap memperketat kesiapsiagaan destinasi wisata terhadap potensi cuaca ekstrem dan kerawanan bencana.
Langkah ini dilakukan mengingat sebagian besar destinasi unggulan Cilacap berada di kawasan pantai dan perbukitan yang sensitif terhadap perubahan cuaca pada akhir tahun.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Disparpora Cilacap, Ida Farida mengatakan, fokus pengawasan tahun ini diarahkan pada keselamatan pengunjung, mitigasi bencana, serta kesiapan jalur evakuasi.
"Cilacap memiliki banyak destinasi pantai dan kawasan tinggi. Karena itu, kami ingin semua pengelola benar-benar siap menghadapi situasi cuaca yang tidak menentu di masa liburan Nataru," katanya, Senin (15/12/2025).
BACA JUGA:Disparpora Perbarui Klasifikasi Desa Wisata di Cilacap, 19 Desa dengan Klasifikasi Baru
Sebelumnya, Disparpora telah menggelar pembinaan teknis dengan menghadirkan Polresta Cilacap dan BPBD.
Menurutnya, BPBD memberikan panduan khusus terkait risiko gelombang tinggi, potensi longsor di kawasan perbukitan, serta tata cara penyelamatan awal jika terjadi keadaan darurat.
"Dari arahan BPBD maka kami meminta pengelola mengecek kembali rambu keselamatan, memastikan jalur evakuasi jelas, serta menyediakan fasilitas P3K. Intinya, keamanan wisatawan harus menjadi prioritas," jelasnya.
Sebanyak 20 destinasi dengan kunjungan tertinggi pada libur Nataru tahun lalu diundang mengikuti pembinaan ini. Destinasi populer seperti Pantai Jetis, Widarapayung, Cemarasewu, hingga Havana Hills termasuk yang diprediksi kembali dipadati wisatawan.
BACA JUGA:Kawasan Wisata Hutan Mangrove Cigimbal Park Cilacap Diserbu Pengunjung Akhir Pekan
Ida mengatakan, destinasi yang berada di area rawan cuaca ekstrem diminta memperkuat koordinasi dengan polsek, koramil, puskesmas, dan Basarnas, terutama selama puncak keramaian libur akhir tahun.
Selain itu, pengelola juga diimbau menyiapkan posko pengamanan, nomor darurat, hingga pengeras suara yang bisa digunakan untuk memberi peringatan cepat jika kondisi berubah.
"Kami ingin wisatawan bisa menikmati liburan dengan aman. Pengelola pun harus responsif jika ada perubahan cuaca mendadak, seperti angin kencang atau gelombang tinggi," ujarnya.
Ida menambahkan, selain potensi cuaca, pengaturan pedagang dan rekayasa parkir juga tetap perlu diperhatikan agar situasi tetap tertib saat terjadi lonjakan pengunjung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
