Banner v.2
Banner v.1

Pedagang Pasar Sumpiuh Kehabisan Stok, Imbas Sopir Truk Demo Tolak UU ODOL

Pedagang Pasar Sumpiuh Kehabisan Stok, Imbas Sopir Truk Demo Tolak UU ODOL

Pengunjung Pasar Sumpiuh membeli sayuran dan bumbu dapur, Minggu (22/6). Setelah hari sebelumnya terjadi kelangkaan imbas sopir truk demo tolak UU ODOL.-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebagian pedagang di Pasar Sumpiuh memilih meliburkan diri di hari pasaran, Sabtu (21/6). Pedagang tidak gelar lapak lantaran kehabisan stok terutama komoditas sayuran dan cabai.

"Katanya, barang-barang belum bisa masuk ke pasar karena sopir yang mengangkut pada demo," beber salah satu pedagang yang tetap berjualan, Sariyah di lapaknya.

Oleh karena itu, pasokan sayuran dan cabai hanya berasal dari petani lokal. Hal tersebut tidak mencukupi kebutuhan pasar. Juga, mengakibatkan harga komoditas meroket.

Misalnya, komoditas daun bawang dalam kondisi normal harga satu kilogram hanya di kisaran Rp 15 ribu. Terjadi lonjakan signifikan hingga mencapai antara Rp 60 sampai 70 ribu.

BACA JUGA:Dampak Demo Truk ODOL, Pasokan Sayur di Pasar Cilacap Menipis

"Saya tidak ambil daun bawang, tidak kuat modal. Uangnya untuk membeli cabai rawit merah yang harganya juga naik, satu kilogram Rp 70 ribu. Sabtu ini tidak ada pasokan dari luar," ujar Sariyah.

Kenaikan harga merata pada sayuran lain seperti kobis, wortel, kentang dan lainnya. Sehingga, sebagian pedagang tidak datang ke pasar meskipun ramai pengunjung di hari pasaran.

Terpisah, Pengelola Pasar Sumpiuh Agus Haryanto membenarkan situasi dan kondisi tersebut. Aktivitas pemasokan komoditas sayuran dan cabai sudah tidak datang ke pasar sejak Kamis (19/6). Tepat pada hari sopir truk melakukan aksi menolak Undang-Undang Over Dimension Over Loading (ODOL).

Komoditas sayuran dan cabai didatangkan dari luar wilayah Banyumas. Kebutuhan pasar paling banyak berasal Wonosobo, Purbalingga dan Magelang. Pada Jum'at (20/6), pedagang masih memiliki sisa stok sehingga mayoritas tetap jualan.

BACA JUGA:Sopir Truk Banjarnegara Tolak Penegakan Aturan ODOL, DPRD dan Dishub Sepakat Kawal Aspirasi

Menurunnya jumlah pedagang yang gelar lapak berimbas pada pendapatan retribusi Pasar Sumpiuh. Di hari pasaran yang seharusnya ramai justru perolehan retribusi berkurang.

"Banyak pedagang di blok sayuran kehabisan stok sehingga tidak berjualan. Dalam kondisi normal biasanya memperoleh retribusi lebih dari Rp 1 juta. Sabtu ini cuma dapat sekira Rp 900 ribu," rinci Agus.

Pada Minggu (22/6) pasokan komoditas sayuran dan cabai mulai berangsur pulih ke Pasar Sumpiuh. Meski baru sebagian. Pedagang berharap, kondisi tidak berlarut-larut sehingga hari besok telah normal kembali. (fij)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: