PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebanyak lima persen dari seribu pelajar pelajar SMA/SMK se Kabupaten Purbalingga, yang melaksanakan skrining, terindikasi membawa gen penyakit Thalassemia.
Skrining dilaksanakan oleh PT Prodia dan Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI) Purbalingga di Pendapa Dipokusumo, bulan September lalu.
Dr Tonang Ardyanto, dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengatakan, sejumlah pelajar tersebut disarankan melakukan pemeriksaan lanjutan.
"Jumlahnya 50 orang dari seribu pelajar yang menjalani skrining," katanya dalam acara di Operation Room Graha Adiguna Kompleks Pendapa Dipokusumo, Rabu, 20 Desember 2023.
BACA JUGA:Anak Penyandang Thalasemia Masih Jadi Korban Bullying di Lembaga Pendidikan
Dijelaskan, jumlah tersebut terdiri dari 40 pelajar perempuan dan sepuluh pelajar laki-laki. Meski terdeteksi membawa gen penyakit Thalassemia, sejumlah pelajar tersebut, belum bisa divonis sebagai penyandang penyakit Thalassemia."Perlu dilakukan tes lanjutan," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki, di Kabupaten Purbalingga terdapat 76 kasus atau penyandang Thalassemia.
Jumlah penyandang Thalassemia di Kabupaten Purbalingga tersebut terdiri dari 35 laki-laki dan 41 perempuan.
Lebih lanjut dijelaskan, jumlah penyandang Thalassemia usia 0-5 tahun sebanyak 9 orang, 6-10 tahun sebanyak 16 orang, 11-20 tahun sebanyak 18 orang, serta 20 tahun ke atas sebanyak 13 orang.
BACA JUGA:Ratusan Penderita Thalasemia Dibantu Rp 162 Juta, Untuk Apa?
Jumlah penyandang Thalassemia terbanyak ada di Kecamatan Karangjambu dengan jumlah delapan orang. Sedangkan, paling sedikit ada di kecamatan Bukateja dan Bojongsari, dengan jumlan satu orang.
Diketahui, kegiatan skrining ini dalam rangka melakukan deteksi dini. Jika terdeteksi membawa gen Thalassemia, maka bisa diberikan edukasi dalam rangka pencegahan munculnya Thalassemia mayor. (tya)