BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID -Penanganan bayi di bawah dua tahun (baduta) terindikasi stunting atau disebut stunted di wilayah Sumpiuh terus digenjot mendekati tutup tahun anggaran 2023.
Berbeda dengan pemerintah desa yang memiliki dana desa dialokasikan untuk penanganan stunted. Pemerintah kelurahan mengalami kendala anggaran.
Di wilayah Kecamatan Sumpiuh terdapat tiga kelurahan yang juga harus menangani permasalahan stunted. Yaitu Kelurahan Kradenan, Sumpiuh dan Kebokura.
"Anggaran yang terbatas terutama kelurahan, maka saya inisiatif membuat inovasi shoting, shodaqoh stunting," jelas Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto, Minggu (17/12/2023).
Shodaqoh stunting di lingkungan masyarakat yang terdapat baduta stunted sedang digalakkan. Ahmad mencontohkan ketika di suatu RT ada baduta stunted. Maka bagi warga yang mampu diharapkan memberi sedekah.
Gotong royong dan kepedulian sesama untuk menangani stunted di lingkungannya. Lewat dawis setempat misalnya, mengelola penyaluran makanan tambahan untuk pemulihan baduta stunted.
BACA JUGA:Satpol PP Cilacap Ingatkan Peserta Pemilu Penuhi Aturan Saat Memasang Alat Peraga Kampanye
"Shodaqoh stunting ada nilai ibadah, mudah-mudahan mendapat dukungan dari masyarakat untuk pemulihan baduta stunted," imbuh Ahmad.
Pemberian makanan tambahan pemulihan stunted untuk keluarga kurang mampu sehari dua kali. Selain itu, dilakukan penyuluhan kepada keluarga pemilik baduta stunted.
Penyuluhan antara lain tentang gizi seimbang. Lalu mengenai pola asuh yang baik dan menu makanan bagi baduta. Pendampingan pemeriksaan atau penanganan medis ke fasilitas kesehatan juga dilakukan.
BACA JUGA:Laga Pemungkas 12 Besar, Persibangga Berebut Juara Grup G di Stadion Trikoyo
Data sementara Pemerintah Kecamatan Sumpiuh bahwa angka baduta stunted mengalami penurunan. Berdasarkan hasil operasi timbang serentak, dari semula baduta stunted ada 103 menjadi 94. (fij)