Angkutan Kota di Cilacap Kian Sepi, Pendapatan Sopir Turun Drastis

Sabtu 19-07-2025,12:15 WIB
Reporter : Rynaldi Fajar Septrianto
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Angkutan kota (angkot) semakin hari semakin sepi penumpang. Kondisi ini membuat para sopir angkot pendapatan turun drastis, bahkan tak jarang hanya cukup untuk menutupi biaya operasional sehari-hari.

Pantauan di sejumlah ruas jalan utama Cilacap, seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Yani, hingga area terminal bus, angkot terlihat sering melintas dalam kondisi kosong atau hanya terisi satu hingga dua penumpang. 

Padahal, pada jam-jam sibuk sekalipun, pemandangan serupa masih kerap ditemui. Suparman (55), salah seorang sopir angkot hijau trayek Terminal-Lomanis-Gumilir, mengaku pendapatannya saat ini jauh merosot dibandingkan beberapa tahun lalu. 

"Dulu, satu hari bisa dapat Rp 150 ribu bersih. Sekarang, untuk Rp 50 ribu saja susah, Mas. Padahal setoran ke pemilik mobil tetap jalan," keluhnya saat ditemui di Terminal Cilacap, Jumat (18/7/2025).

BACA JUGA:Dampak kenaikan BBM, Paksa Sopir Angkot Kurangi Durasi Narik

Menurutnya, salah satu penyebab utama sepinya penumpang adalah menjamurnya kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, serta semakin populernya transportasi daring. 

"Anak-anak muda sekarang lebih suka pakai motor atau pesan ojek online. Jadi kami ini kalah saing," tambah Suparman.

Kondisi serupa juga dialami oleh Slamet (48), sopir angkot kuning trayek Pasar Gede — Jeruklegi. Ia mengungkapkan, banyak rekan seprofesinya yang kini memilih beralih profesi lain demi menyambung hidup. 

"Ada yang jadi buruh serabutan, ada yang jualan, karena kalau cuma mengandalkan narik angkot, sudah tidak nutut," ujarnya.

Para sopir berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk membantu mengatasi permasalahan ini, seperti penataan ulang trayek, pembatasan kendaraan pribadi di jam-jam tertentu, atau subsidi bagi angkutan umum agar tetap bisa beroperasi melayani masyarakat. (rey)

Tags :
Kategori :

Terkait