Ajakan Coblos Kotak Kosong Mulai Masif, Pengamat: Bentuk Kekecewaan dan Perlawanan Publik ke Elit Politik

Selasa 17-09-2024,15:45 WIB
Reporter : Dimas Prabowo
Editor : Ali Ibrahim

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Gerakan mendukung kotak kosong dalam Pilkada Banyumas semakin terlihat dengan maraknya pemasangan baliho di sejumlah titik strategis di Purwokerto.

Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Banyumas (KRB) mengambil inisiatif ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap dinamika politik lokal dan nasional yang mereka anggap melanggar etika politik.

Pakar Politik dari Universitas Jenderal Soedirman, Indaru Setyo Nurprojo, menyebut bahwa berbagai peristiwa di tingkat nasional, seperti keputusan Mahkamah Konstitusi terkait usia wakil presiden dan pergantian ketua partai politik, telah mempengaruhi pandangan masyarakat.

"Banyak langkah-langkah politik yang dinilai publik sebagai pelanggaran etika," ungkapnya. 

BACA JUGA:Remaja Pelaku Curas di Ajibarang Wetan Berhasil Dibekuk Polisi

Di tingkat lokal, ia menambahkan, langkah elite politik yang membalikkan dukungan setelah calon terdaftar juga dianggap merusak kepercayaan publik.

Menurut Indaru, gerakan kotak kosong ini adalah respons dari kekecewaan masyarakat terhadap perilaku politik yang tidak sesuai harapan. 

"Publik membaca ini sebagai bentuk pelanggaran etika, terutama setelah calon-calon yang sudah muncul tiba-tiba mundur atau digantikan," jelasnya. 

Fenomena ini, kata Indaru, senada dengan situasi politik di tingkat nasional, di mana banyak manuver yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai etika.

BACA JUGA:Pemkab Purbalingga Hibahkan 17.209 Meter Persegi Tanah untuk Pembangunan Mapolres Baru

Menariknya, gerakan ini tidak hanya terjadi di media sosial, tetapi juga meluas ke ruang publik melalui pemasangan baliho di berbagai tempat. 

"Ini bukan sekadar kekecewaan, tapi bentuk perlawanan publik terhadap elite politik," katanya.

Indaru juga menyoroti tantangan yang dihadapi gerakan ini, terutama karena sifatnya yang tidak terkoordinasi dan tidak terstruktur.

Meskipun demikian, ia tidak menutup kemungkinan bahwa gerakan ini bisa menjadi ancaman signifikan bagi demokrasi di Banyumas jika mampu terkonsolidasi dan terkomunikasikan dengan baik.

BACA JUGA:Bubarkan Tawuran, Warga Bojongsari Dibacok Anggota Geng Motor, Pelaku Langsung Ditangkap

Kategori :