PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Banyumas merasa terkejut dengan kenaikan angka Stunting di wilayahnya. Mengingat berbagai intervensi yang telah dilakukan. Peningkatan ini adalah sebesar 4,3 persen dari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka kasus stunting di Kabupaten Banyumas meningkat menjadi 20,9 persen.
"Data ini berdasarkan survei SKI, tetapi jika kita melihat dari hasil timbangan serentak, angkanya berada di 15 persen. Hal ini bisa lebih akurat karena berdasarkan nama dan alamat yang dapat dicek satu per satu," ujar Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, dalam rembug bersama stunting se-Kabupaten Banyumas di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Jumat (5/7/2024).
BACA JUGA:Diskusi Tentang Cilacap, Selalu Ada Awal yang Baik untuk Memulai
Ia menambahkan bahwa meskipun hasil survei ini mengkhawatirkan, optimisme tetap ada untuk mencapai angka 14 persen pada tahun 2024.
Hanung menjelaskan bahwa ada 30 skenario penurunan stunting yang telah disusun, mulai dari pemberian makanan bergizi, bantuan ternak lele untuk meningkatkan pendapatan dan kesehatan, hingga skenario lainnya, salah satunya merangkul semua sektor untuk menangani Stunting.
"Saya ingin dalam menangani kasus Stunting ini kita kroyokan. Kita libatkan OPD, BUMN hingga sektor Suwasta untuk menekan angka Stunting," imbuh Hanung.
BACA JUGA:PPK Ormawa Geografi UMP di Desa Srati Luncurkan Desa Wisata Berkelanjutan
Ia juga telah mengatur timeline untuk memastikan implementasi program-program ini berjalan efektif.
"Saya akan memantau langsung pemberian makanan untuk memastikan keefektifannya. Meskipun target 14 persen terasa berat, kami tetap optimis," ungkap Hanung.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Krisianto, mengungkapkan keterkejutannya terhadap hasil survei yang menunjukkan kenaikan.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem Terjadi di Cilacap
Data sebelumnya menunjukkan penurunan kasus stunting dari 21,5 persen pada 2021 menjadi 16,6 persen pada 2022. Namun, survei terbaru dari SKI menunjukkan kenaikan kembali menjadi 20,9 persen.
"Meskipun berbagai upaya telah dilakukan sejak 2022, hasil ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut," jelasnya.
Berbagai intervensi yang telah dilakukan Pemkab Banyumas mencakup pendampingan oleh OPD dan rumah sakit serta langkah-langkah lain seperti kegiatan remaja peduli stunting yang dikoordinasi oleh Duta Genre.