Banner v.2

Para Perempuan Penyadap Pinus di Watuagung, Untai Harap dari Tetes Getah di Bawah Ancaman Petir

Para Perempuan Penyadap Pinus di Watuagung, Untai Harap dari Tetes Getah di Bawah Ancaman Petir

Perempuan penyadap getah pinus menaiki tangga yang terbuat dari sebatang bambu untuk membobok batang pohon di kawasan Perhutani di Desa Watuagung. -SUWARYO UNTUK RADARMAS-

Gelegar dan kilatan cahaya petir menjadi momok bagi penyadap pinus di kala penghujan. Pada setiap tetes getah adalah harapan kesejahteraan keluarga.

FIJRI RAHMAWATI, Banyumas

Pada hamparan rimbun pohon pinus tinggi menjulang seolah hendak menembus lazuardi. Juga, medan berupa perbukitan hingga pegunungan dengan elevasi antara 60 sampai 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ada Yatini, seorang perempuan penyadap getah pinus.

Periode musim penghujan menjadi hari-hari yang berat untuk dilalui oleh para penyadap getah pinus. Tidak terkecuali bagi Yatini. Kerapkali, langit berubah gelap ketika telah berada di dalam hutan. Deras tetes air menghujam disertai angin dan petir menyambar-nyambar.

Halilintar serupa teror yang mengancam nyawa penyadap saat masih terperangkap di dalam kawasan pohon pinus. Kilatannya bak cemeti.

BACA JUGA:Koalisi dengan Masyarakat, Miftahul Ulum Berhasil Jabat DPRD Selama Empat Periode

BACA JUGA:Mengenal Cara BPBD Purbalingga Merawat Peralatan dan Perlengkapan

"Walaupun sudah sering menghadapi situasi hujan dan petir di dalam hutan waktu menyadap getah pinus. Tubuh tetap gemetar, takut tersambar," ujar Yatini.

Kilat mampu membuat sebatang pohon pinus terbakar. Perempuan yang kini berusia 49 tahun itu membeberkan bahwa tidak hanya itu. Bahkan batang kokohnya hingga terbelah. Rerumputan di bawahnya pun tidak lolos, gosong menghitam.

Oleh karena itu, penyadap getah pinus selalu dilanda kecemasan saat menjumpai peristiwa alam demikian. Sebab, nyawa menjadi taruhannya.

Telah lebih dari dua dekade lamanya Yatini melakoni hidup sebagai penyadap getah pinus di kawasan lahan Perhutani di Desa Watuagung Kecamatan Tambak. Bukan waktu yang sebentar untuk bertahan.

BACA JUGA:Dari Bahan Tatah Candi Hingga Kayu Nagasari, Bahrun Munawir Ciptakan Keris Baru Untuk Kebumen Sumunar 2045

BACA JUGA:Dari Rental Mobil Hingga Peternakan Burung Puyuh

"Menyadap pohon pinus untuk membantu perekonomian keluarga. Banyak kebutuhan hidup yang harus dicukupi," ujar warga RT 6 RW 3 Gerumbul Binangun itu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: