Banner v.2
Banner v.1

IPLM Purbalingga Butuh Target di Atas 70 Persen

IPLM Purbalingga Butuh Target di Atas 70 Persen

Para peserta Bimtek saat mengikuti acara di ruang serbaguna Perpustakaan Daerah Kabupaten Purbalingga.-Dinkominfo Kabupaten Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Minat baca dan budaya literasi di masyarakat, dengan ukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kabupaten Purbalingga masih di angka 70 persen lebih. Jika mau IPLM naik hingga minimal 80 persen, maka sejumlah upaya harus digenjot maksimal.

Menyikapi kondisi ini, Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Purbalingga sedang menerapkan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring yang selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis, 22–24 April 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh para guru, pegiat literasi, dan orang tua yang memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan membaca pada anak-anak sejak dini. Selain mengejar IPLM, Bimtek ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari surat edaran Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik tahun 2025 untuk pengembangan program perpustakaan daerah.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Purbalingga, Sadono, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek ini merupakan salah satu strategi untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang saat ini masih tergolong rendah di Kabupaten Purbalingga.

BACA JUGA:Ramadan, Kunjungan Ke Perpusda Purbalingga Berkurang

BACA JUGA:Gedung Bekas Perpusda Jadi Sekretariat dan Bidang Arsip

“Membaca nyaring merupakan metode yang efektif untuk menanamkan kecintaan membaca. Kami berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang menyebarluaskan metode ini kepada masyarakat luas,” ungkap Sadono, Rabu 23 April 2025.

Peserta Bimtek tidak hanya diberikan pemahaman teori tentang membaca nyaring, tetapi juga dilatih secara langsung bagaimana menerapkannya secara menarik dan menyenangkan. Materi disampaikan oleh fasilitator yang berpengalaman di bidang literasi anak dan pendidikan.

"Membaca nyaring dengan suara yang jelas : intonasinya, artikulasi, jeda, ekspresi, gesture. Sehingga isi bacaan bisa dipahami oleh pembaca dan yang mendengarkan," tambahnya.

Salah satu peserta, Lyana Dewi, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa Bimtek membaca nyaring sangat bermanfaat dan sebaiknya dijadikan agenda rutin setiap tahun. “Ini pengalaman baru yang sangat berguna. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut agar manfaatnya makin luas,” ujarnya.

Untuk diketahui, target IPLM sampai tahun 2030 72 persen. Namun masih bisa berubah, karena belum ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: