Cuaca Ekstrem, Produktivitas Cabai Turun

Cuaca Ekstrem, Produktivitas Cabai Turun

Petani sedang menyemprot tanaman cabai rawit di areal persawahan di Desa Karangjati, Kamis (14/3/2024). Cuaca ekstrem berdampak pada menurunnya produktivitas hasil panen.-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebagian petani palawija di wilayah Kecamatan Kemranjen, terdampak cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir. Tanaman cabai mengalami penurunan produktivitas.

Petani asal Desa Karangjati, Anas Muzakir (31) menyampaikan, tanaman cabai diserang penyakit terdampak cuaca ekstrem. Misalnya, bercak daun yang mengakibatkan bunga menjadi ambrol.

"Produktivitas panen cabai merah dan rawit turun sekira 70 persen sejak terjadi cuaca ekstrem," kata Anas, Kamis (14/3/2024) di sawah.

Kondisi hujan dan panas yang ekstrim menjadikan petani palawija kesulitan dalam perawatan. Tanaman cabai juga ada yang mengalami batang layu. Kondisi tersebut membuat tanaman menjadi mati.

BACA JUGA:BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Adanya Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Mengganggu Budidaya Melon Hidroponik

Oleh karena itu, perkembangan harga cabai di pasaran saat ini belum kembali normal. Antara lain dipicu oleh tidak maksimalnya hasil panen petani.

"Hasil panen banyak berkurang dibanding ketika cuaca normal," imbuh Anas.

Harga jual cabai di tingkat petani biasanya terpaut sekira Rp 15 ribu lebih murah dari harga di pasar. Anas dan petani lainnya sudah memiliki pengepul langganan yang siap menampung hasil panen.

Petani lainnya, Prayitno mengalami hal serupa. Ia mengintensifkan perawatan agar tanaman cabai yang masih sehat dapat bertahan dari cuaca ekstrem. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: