Parenting yang Efektif untuk Anak Batita Anda

Parenting yang Efektif untuk Anak Batita Anda

Parenting yang Efektif untuk Anak Batita Anda-POPMAMA.COM-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pada usia batita, anak mulai aktif berbicara dan mengungkapkan diri. Orangtua perlu memberikan lingkungan yang mendukung perkembangan bahasa anak, seperti membacakan buku bersama, berbicara dengan anak secara terus-menerus, dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.

Penting bagi orangtua untuk memberikan anak kesempatan untuk melakukan hal-hal sendiri, meskipun mungkin membutuhkan bimbingan. Memberikan pilihan sederhana, seperti memilih pakaian atau makanan, dapat membantu membangun rasa kemandirian dan kepercayaan diri anak.

Memberikan rangsangan kognitif yang tepat sangat penting pada usia ini. Mainan edukatif, aktivitas seni, dan eksplorasi alam dapat membantu membangun keterampilan kognitif dan kreativitas anak. Berikut caraparenting yang efektif untuk anak batita:

1. Membentuk Kemandirian Anak

Masa batita menandai tahapan penting dalam perkembangan anak, di mana mereka mulai membebaskan diri secara psikologis dan fisik dari orangtua. Proses ini dipengaruhi oleh gaya pengasuhan dan nilai budaya yang menjadi landasan pembentukan karakter anak.

BACA JUGA:Belajar Parenting untuk Anak Muda Sebelum Menjadi Orang Tua

BACA JUGA:Mengenal Pola Asuh Tiger Parenting dan Dampaknya pada Perkembangan Anak

Anak batita sedang mengalami perubahan psikologis yang signifikan, termasuk keinginan untuk lebih mandiri. Orangtua perlu memahami dan mendukung proses ini dengan memberikan kebebasan bertahap kepada anak.

Proses belajar makan sendiri adalah langkah penting dalam mengembangkan kemandirian anak batita. Orangtua dapat menyediakan piring, sendok, dan makanan yang sesuai untuk anak.

Memakai pakaian sendiri merupakan keterampilan yang dapat diajarkan secara bertahap. Orangtua dapat memilih pakaian yang mudah dipakai dan memberikan anak kesempatan untuk mencoba memakainya sendiri.

Penting untuk menyadari bahwa proses ini dipengaruhi oleh gaya pengasuhan dan nilai budaya keluarga. Orangtua perlu berkomunikasi secara terbuka dan saling menghormati dalam menghadapi perbedaan pendekatan dalam membimbing anak batita. 

2. Mengidentifikasi Diri Anak

Pada rentang usia 15-18 bulan, anak mulai mengembangkan konsep diri yang mendasar dan mampu melakukan refleksi sederhana terhadap dirinya sendiri. Proses ini melibatkan pemahaman terhadap bayangan diri dalam cermin dan evaluasi diri terkait dengan tugas atau standar yang diberikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: