Strawberry Parents, Strategi Mengasuh Anak untuk Mengembangkan Kreativitas Mereka

4. Melakukan tugas anak tanpa memberi tanggung jawab

Membantu anak dalam menjalankan tugas-tugas mereka memang merupakan perilaku yang baik dari seorang orangtua. Namun, jika bantuan tersebut diberikan terlalu sering, dapat menciptakan kecenderungan anak untuk menjadi terlalu bergantung pada orang lain. Anak tidak dapat mengembangkan kemampuan mandiri mereka dengan baik dan cenderung bergantung secara berlebihan pada orang lain.

BACA JUGA:Mengenal Pola Asuh Anak Uninvolved Parenting

BACA JUGA:8 Tips Parenting untuk Anak ADHD, Orang Tua Rawan Stres

Dampak Strawberry Parents

Bagi beberapa orangtua, menerapkan pola pengasuhan ala strawberry parents merupakan usaha untuk melindungi anak dengan penuh kelembutan. Bahkan, anak-anak sering kali dimanjakan dengan fasilitas berlebihan. Hukuman jarang diberlakukan, dan aturan pun seringkali tidak ada. Komunikasi yang terbuka jarang dilakukan, dan hampir tidak ada konsekuensi yang diberikan.

Meskipun generasi strawberry memiliki banyak ide kreatif dan hubungan yang erat dengan orangtua, metode pengasuhan ini dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak. Mereka cenderung menghadapi kesulitan dalam mengatasi stres dan tantangan, serta mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan karena terbiasa dengan gaya hidup yang nyaman yang diberikan oleh orangtua mereka.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan strawberry parents, meskipun bertujuan untuk merangsang kreativitas anak, juga perlu disertai dengan kebijakan yang seimbang. Kesadaran akan pentingnya memberikan batasan, mengajarkan tanggung jawab, dan membantu anak mengatasi tekanan dapat menjadi landasan yang kokoh dalam mencetak generasi yang kreatif dan tangguh. 

Oleh karena itu, melalui pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip strawberry parents, orangtua dapat memainkan peran yang efektif dalam membimbing anak-anak mereka menuju perkembangan yang sehat dan berdaya saing. (amp)

Sumber: