Mengenal Parenting Authoritarian dan Dampaknya Bagi Anak

Mengenal Parenting Authoritarian dan Dampaknya Bagi Anak

Mengenal Parenting Authoritarian dan Dampaknya Bagi Anak-First Cry Parenting -

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pola asuh merupakan landasan penting dalam membentuk perkembangan anak. Salah satu Pola asuh yang sering diperbincangkan adalah Pola asuh otoriter atau authoritarian parenting. Gaya pengasuhan ini menonjolkan tuntutan yang tinggi namun kurangnya responsivitas dari orang tua terhadap anak.

Menurut penelitian, orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter memiliki harapan yang sangat besar terhadap prestasi anak-anaknya. Namun, mereka cenderung minim dalam memberikan umpan balik atau pengasuhan yang memadai. 

Ketika terjadi kesalahan, umpan balik yang diberikan cenderung bersifat negatif. Penekanan pada hukuman keras seringkali lebih dominan dibandingkan dengan pemberian pemahaman atau penjelasan yang membangun. Bentakan dan hukuman fisik dianggap sebagai hal yang wajar dalam menjalankan pola asuh otoriter.

Pola asuh otoriter ini memiliki implikasi yang beragam pada perkembangan anak. Meskipun mungkin terdapat aspek positifnya seperti kepatuhan yang lebih instan, namun pola asuh ini dapat berdampak negatif terhadap kemandirian anak, pengembangan keterampilan sosial, dan kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat.

BACA JUGA:Jenis-Jenis Parenting Untuk Mendidik Anak

BACA JUGA:Pentingnya Mengajarkan Etika dan Sopan Santun pada Anak

Oleh karena itu, pemahaman mendalam terkait pola asuh otoriter menjadi penting bagi orang tua untuk memilih pendekatan yang terbaik dalam mengasuh anak-anak mereka. Berikut penjelasan lengkap mengenai dengan Parenting Athoritarian.

Ciri-Ciri Parenting Authoritarian

1. Kuranya Respons dan banyak Menuntut

Orang tua dengan gaya ini cenderung memiliki banyak aturan yang harus diikuti oleh anak-anak. Mereka menetapkan aturan-aturan yang mungkin tidak jelas bagi anak-anak, dan anak-anak diharapkan mengikutinya tanpa banyak penjelasan. Anak-anak hanya diharapkan menaati aturan tersebut tanpa pemahaman yang memadai.

2. Kurangnya Kehangatan atau Pengasuhan

Orang tua dengan gaya ini lebih sering menggunakan teguran atau bahkan penghukuman daripada memberikan dukungan, dorongan, atau pujian kepada anak-anak. Mereka menilai kepatuhan dan ketundukan lebih penting daripada membangun hubungan yang hangat dengan anak-anak.

3. Kurangnya Penjelasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: