Meskipun Enak, Ini Sejumlah Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan Bila Dikonsumsi Secara Berlebihan
Bahaya Kol Goreng-Instagram @eventbanget-
RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kol goreng dikenal akan cita rasanya yang lezat, terutama jika disajikan bersama sambal serta disandingkan dengan lauk pecel lele atau ayam goreng. Oleh karena itu, sayuran ini menjadi favorit bagi banyak orang. Meskipun demikian, di balik kenikmatannya, ternyata ada sejumlah bahaya kol goreng bagi kesehatan.
Kol goreng dibuat dengan menggoreng kol hingga menjadi garing. Proses penggorengan ini memberikan tekstur kol yang lebih ringan, renyah, dan mudah dikunyah. Hal ini membuat sebagian orang dapat menikmati kol goreng dalam jumlah yang cukup banyak.
Namun, konsumsi berlebihan dari kol goreng dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan. Seperti halnya makanan yang digoreng pada umumnya, mengonsumsi kol goreng dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan kadar kolesterol, risiko diabetes, penyakit jantung, dan masalah obesitas.
Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kol goreng tidak hanya kehilangan nilai nutrisinya, tetapi juga menjadi tinggi kalori dan lemak jahat akibat proses penggorengannya. Ada berbagai bahaya kol goreng bagi kesehatan, antara lain:
BACA JUGA:Begini Cara Diet Defisit Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan
BACA JUGA:5 Makanan ini Bisa Membantu Program Diet dan Menurunkan Berat Badan Anda!
Bahaya kol goreng bagi kesehatan yang pertama yaitu dapat meningkatkan berat badan. Makanan yang digoreng, seperti kol goreng, cenderung menyerap lemak dari minyak yang digunakan selama proses penggorengan.
Oleh karena itu, kol goreng memiliki kandungan kalori yang tinggi. Apabila dikonsumsi bersama dengan lauk goreng lainnya, seperti ayam, lele, tahu, tempe, dan jeroan, asupan kalori yang tinggi ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan.
Peningkatan berat badan yang berlebihan tidak menguntungkan bagi kesehatan. Kelebihan berat badan dapat menyulitkan aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko obesitas.
2. Potensi Serangan Jantung atau Stroke
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: