6 Efek Mengonsumsi Kol Goreng yang Jarang Diketahui

6 Efek Mengonsumsi Kol Goreng yang Jarang Diketahui

Efek terlalu sering mengkonsumsi Kol Goreng yang jarang diketahui -Pinterest -

Penurunan nutrisi dalam kol goreng terjadi karena proses penggorengan yang melibatkan pemanasan tinggi. Vitamin dan serat, yang sejatinya melimpah dalam kol, dapat mengalami kerusakan akibat suhu tinggi. 

Oleh karena itu, konsumsi kol goreng secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan kandungan nutrisi esensial.Seperti vitamin C dan K, serta serat yang penting untuk kesehatan pencernaan. 

2. Penambahan Kalori dan Lemak

Proses penggorengan kol menyebabkan penambahan kalori dan lemak pada makanan. Minyak yang digunakan selama penggorengan dapat diserap oleh kol, meningkatkan jumlah kalori dan lemak dalam camilan tersebut. 

BACA JUGA:Makanan Protein Bukan Cuma Sahabat Gym, tapi Teman Setia Tubuhmu

BACA JUGA:6 Tips Menyimpan Makanan di Kulkas Agar Tetap Segar

Hal ini dapat menjadi perhatian khusus bagi individu yang memperhatikan asupan kalori atau yang memiliki masalah kesehatan terkait lemak. Konsumsi berlebihan kalori dan lemak jenuh, terutama yang berasal dari minyak yang tidak sehat, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung. 

3. Efek pada Kesehatan Jantung 

Konsumsi kol goreng secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Proses penggorengan meningkatkan kadar lemak trans dan lemak jenuh dalam kol, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. 

Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyumbang pada penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kardiovaskular. 

BACA JUGA:Lezatnya Yutuk Goreng, Kuliner Pantai yang Wajib Dicoba di Kebumen dan Cilacap!

BACA JUGA:Sama-sama dari Kedelai, Ini 5 Perbedaan Tempe Mendoan dengan Tempe Goreng Biasa

4. Efek pada Keseimbangan Gula Darah

Makanan berlemak tinggi dan kurang serat, seperti kol goreng, dapat memengaruhi keseimbangan gula darah. Proses penggorengan yang melibatkan minyak dan pemanasan tinggi dapat mengubah struktur nutrisi dalam kol, termasuk kadar gula alami. 

Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan penyerapan gula darah yang lebih cepat, yang dapat memicu lonjakan gula darah diikuti oleh penurunan yang cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: