Memasuki Musim Penghujan, BPBD Himbau Masyarakat Masyarakat di Zona Rawan Bencana
Pengguna speda motor mengenakan jas hujan, saat hujan mengguyur Purwokerto-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menghimbau masyarakat di zona rawan untuk tetap waspada.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho mengatakan, untuk saat ini Kabupaten Banyumas telah memasuki musim penghujan, dan diprakirakan puncaknya akan terjadi bulan Januari atau Februari.
"Sesuai prediksi BMKG 10 hari terakhir bulan November sudah mulai sudah masuk penghujan. Meskipun nanti puncak-puncaknya Januari atau Februari," katanya, Jumat (1/12/2023).
BACA JUGA:Tahun Depan, KBP SMP di Banyumas Dialokasikan Rp 1 Miliar
Untuk antisipasi potensi terjadinya bencana, telah dikeluarkan surat kepada seluruh kepala Desa agar dapat mengidentifikasi semua potensi yang ada di wilayahnya masing-masing.
"Zona kerentanan dan Kajian Rawan Bencana kita, untuk musim seperti ini ada 3 bencana yaitu potensi tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem atau angin puting beliung," lanjutnya.
Disebutkan, kejadian tanah longsor dapat berpotensi terjadi di wilayah perbukitan seperti Kecamatan Pekuncen, Gumelar, Lumbir, Wangon, Karanglewas, Cilongok, Ajibarang, Somagede, Banyumas, Kebasen dan Kemranjen.
BACA JUGA:Target PBB di Banyumas Tahun Depan Naik 12,8 Persen
"Banjir, Sumpiuh Tambak, Kemranjen dan beberapa titik lain seperti Wangon juga pernah terjadi," jelas Budi.
Meski sudah mulai memasuki musim penghujan, akan tetapi saat ini dampak kekeringan masih terjadi 40 Desa di Banyumas.
"Masih ada dropping, karena dari masyarakat juga masih ada permintaan. Meski jumlahnya turun, rata-rata sekarang kurang lebih masih 40 desa terdampak, dan kita dropping 20 tangki perhari," sebutnya.
BACA JUGA:Target PBB di Banyumas Tahun Depan Naik 12,8 Persen
Dan untuk mengantisipasi kejadian bencana pada saat musim penghujan ini, Kepala BPBD menghimbau agar masyarakat tetap waspada.
"Kerentanan terhadap potensi longsor, residu sampah barangkali yang tidak terbawa air potensinya bisa mengkhawatirkan. Bahkan dari 2021 ke 2023 peningkatannya (kejadian bencana, red) meningkat 3 kali lipat. Untuk itu masyarakat tetap waspada, akses prakiraan cuaca lewat BMKG atau BPBD untuk kewaspadaan, dan mengingat-ingat wilayahnya pernah terjadi bencana atau tidak, serta mempersiapkan diri kalau bencana terjadi," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: