Dokumentasi Kegiatan Jadi Titik Lemah Pengajuan Adiwiyata Madrasah

Dokumentasi Kegiatan Jadi Titik Lemah Pengajuan Adiwiyata Madrasah

Dalam penilaian visitasi dan penilaian Adiwiyata kabupaten di MI Darul Hikmah Bantarsoka Purwokerto Barat, Kamis (30/11/2023) turut dihadiri wakil dari yayasan dan ketua komite.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Memasuki hari keenam penilaian dan visitasi Adiwiyata kabupaten tahun 2023 pada Kamis (30/11), tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas didampingi Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Banyumas memulai kegiatan dari MI Darul Hikmah Bantarsoka, PURWOKERTO Barat untuk pengusulan baru.

Dalam sosialisasi Adiwiyata diketahui dokumentasi kegiatan warga madrasah terkait pelestarian lingkungan selama ini banyak yang belum terdokumentasikan. Padahal untuk meraih penghargaan atau naik ke tingkat Adiwiyata yang lebih tinggi dokumentasi kegiatan sangat penting sebagai dasar penilaian.

Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Banyumas, Dr. H Edi Sungkowo, MPd melalui pelaksana Seksi Pendidikan Madrasah, Afifurrokhman mengatakan pada dasarnya madrasah sudah banyak yang menjalankan kegiatan pelestarian lingkungan kaitannya dengan Adiwiyata.

Hanya saja kegiatan-kegitan tersebut belum semua terdokumentasi sehingga saat pengusulan untuk memperoleh penghargaan Adiwiyata menjadi sulit.

BACA JUGA:Belum Ada Madrasah Adiwiyata Provinsi di Banyumas

BACA JUGA:Baru 10 Persen Madrasah di Banyumas Berstatus Adiwiyata

"Madrasah sudah melakukan. Mulai saat ini agar menyempatkan waktu mengambil dokumentasi kegiatan. Misalnya ada siswa yang tidak sengaja sedang memotong rumput itu bisa difoto sebagai dokumentasi madrasah kaitannya dengan Adiwiyata," katanya.

Tim Adiwiyata dari DLH Banyumas, Aditya Ginanjar dalam sosialisasi sekolah Adiwiyata di MI Darul Hikmah salah satu yang ditekankannya, yaitu aspek Penerapan Perilaku Ramah Lingungan Hidup (PRLH) yang diintegrasikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Ada enam poin inti yaitu pertama kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, kedua pengelolaan sampah, ketiga penanaman dan pemeliharaan pohon atau tanaman, keempat konservasi air, kelima konservasi energi dan keenam inovasi terkait penerapan PRLH lainnya berdasarkan hasil Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup (IPMLH).

"Inti dari kegiatan penilaian dan visitasi hari ini (Kamis) adalah sosialiasi ini. Untuk penghargaan Adiwiyata, MI Darul Hikmah layak untuk maju sampai tingkat provinsi. Kami dorong jika sudah mendapat Adiwiyata kabupaten unuk terus maju ke provinsi," terang dia.

Kepala MI Darul Hikmah, Ngatoah, SPdI mengatakan madrasahnya baru mengajukan Adiyata kabupaten karena di awal dengan luas madrasah yang tidak cukup besar, pandangannya untuk dapat meraih penghargaan Adiwiyata dianyaranya yaitu madrasah telah membangun taman atau green house.

Seiring perkembangan aturan dimana pembangunan sarana prasarana bukan menjadi item utama penilaian, pihaknya memantapkan diri untuk mengusulkan maju sebagai madrasah Adiwiyata kabupaten.

"Kebetulan momen penilaian dan visitasi Adiwiyata kabupaten tidak jauh setalah pelaksanaan akreditasi. Setelah ini lanjut untu Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PPKM)," pungkasnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: