Tingkat Kehadiran Calon Jemaah Haji Banyumas untuk Pembuatan Paspor Naik

Tingkat Kehadiran Calon Jemaah Haji Banyumas untuk Pembuatan Paspor Naik

Di hari kedua pembuatan paspor internasional khusus jemaah haji Banyumas di MPP Purwokerto pada Rabu (29/11/2023), tingkat kehadiran jemaah sudah diatas 70 persen.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Berjalan dua hari sejak Selasa (28/11/2023) hingga Rabu (29/11/2023), tingkat kehadiran calon jemaah haji Banyumas mengikuti pembuatan paspor internasional terpusat di Mal Pelayanan Publik (MPP) PURWOKERTO naik.

Data yang dihimpun Radarmas, di hari pertama dari 127 undangan jemaah haji yang hadir mengikuti pembuatan paspor internasional sebanyak 80 orang atau 63 persen. Angka tersebut naik hari ini, Rabu (29/11/2023) dengan tingkat kehadiran sampai di atas 70 persen.

Pelaksana Seksi Penyenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Banyumas, Imron Fuadi mengatakan pembuatan paspor internasional hari kedua bagi jemaah haji Banyumas hari ini, dari 150 undangan terdiri dari 95 jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Umroh (KBIHU) Muhammadiyah dan 55 jemaah Majelis Taklim Ar-Roudhoh sebanyak 109 jemaah hadir.

"59 dari Muhammadiyah dan 50 dari Ar-Roudhoh," katanya.

BACA JUGA:Pembuatan Paspor 549 Calon Jemaah Haji Banyumas Dijadwal Lima Hari

BACA JUGA:378 Jemaah Haji di Banyumas Belum Rekomendasi Paspor

Imron menjelaskan, dibanding hari pertama kemarin (Selasa), tingkat kehadiran jemaah dihari kedua meningkat sampai diatas 70 persen. Masih ada untuk hari ketiga sampai kelima, diharapkan seluruh calon jemaah haji benar-benar memanfaatkan layanan pembuatan paspor internasional khusus haji terpusat di MPP.

"Disini langsung disediakan loket POS untuk pembayaran," terang dia.

Disinggung terkait kendala, secara umum tidak ada kendala yang menghambat berjalannya proses pembuatan paspor. Yang terjadi ada calon jemaah haji yang lupa bahwa yang bersangkutan sudah pernah membuat paspor namun tidak menjelaskan pada petugas hingga akhirnya harus dua kali membayar.

"Sudah pernah membuat paspor tetapi kadaluarsa. Dari awal tidak diceritakan kepada petugas. Mungkin karena lupa," pungkas Imron. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: