Hari Anak Nasional - Anak Tanya Kapan Sekolah

Anak-anak sedang bermain (Dimas Prabowo/Radar Banyumas) PURWOKERTO - Banyumas turut memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2021, yang digelar secara virtual, dari Purwokerto Smart Room Graha Satria Purwokerto, Jumat (23/7). https://radarbanyumas.co.id/kemendikbudristek-akan-terapkan-kurikulum-baru/ Kegiatan diikuti Forum Anak Banyumas, Perwakilan Sekolah dan juga Camat se-Banyumas. Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein mengajak kepada anak-anak Banyumas untuk terus belajar, bersosialisasi dan mengamati kehidupan. "Meski ditengah pandemi jangan terlalu banyak bermain HP. Bukan berarti tidak boleh, tapi hanya sebentar saja," katanya. Bupati mengatakan, buat kegiatan yang dapat membuat badan menjadi bergerak. Karena masih masa pandemi bisa disekitar rumah saja, kalau sudah selesai baru bisa interaksi langsung dengan teman lain. Husein juga bercerita permainan tradisional masa lalu. Itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan karena banyakberinteraksi sehingga menimbulkan solidaritas. Bupati mempersilahkan kepada anak-anak untuk bertanya, lalu melalui virtual, seorang anak yang berama Tri Aryaningsih yang memakai baju pramuka, mengangkat tangannya. "Pak Bupati, kapan tatap muka sekolah?," katanya dengan lugu. Husein lalu menjelaskan, jika Banyumas tidak bisa melakukannya sendiri, kalau mau sekolah tatap muka, harus dengan Kabupaten lain juga. "Selain itu, harus ada persetujuan dari Kementrian Pendidikan. Pak Bupati belum bisa menjawab kapan. Harus liat kondisi dulu. Kalau nanti banyumas sudah zona hijau, itu bisa," katanya. "Kalau ingin cepat-cepat masuk tatap muka, ayo kita saling mengingatkan ke siapapun untuk taat prokes. Dimanapun anakku berada. Jadi kalau semua patuh, sadar, covid bisa habis," tandasnya. Kabid Perlindungan Anak DPPKBP3A, Edi Purwanto mengatakan, dalam masa pandemi ini, yang urgent sekali adalah terkait dengan hak kebebasan, hak pendidikan. "Bukan bermasalah, namun tidak seperti masa normal," ujarnya. Kasus untuk kekerasan anak, lanjutnya, trennya cenderung menurun. "Tahun 2020 sekitar 113, ini 2021 tengah semester sekitar 35 kasus dari data UPT PPA," tandasnya. (mhd)

Sumber: