Tujuh Tahun, Stunting Purbalingga Turun Jadi 12,13 Persen
Cek : Bupati dan Hasto saat mengecek para calon akseptor KB.-Prokompim Setda Purbalingga untuk Radarmas -
PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kasus stunting di Kabupaten PURBALINGGA terus menjadi pekerjaan rumah Pemkab PURBALINGGA dan jajaran. Pada tahun 2016 kasus stunting di PURBALINGGA masih tinggi yaitu di angka 23,13 persen. Kemudian dalam kurun 7 tahun turun menjadi 12,13 persen.
Angka tersebut sudah melampaui target nasional sebesar 14 persen. Bupati menantang agar angka stunting di Purbalingga bisa kembali diturunkan hingga 1 digit.
Hal itu dikatakan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi usai menerima Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) Tahun 2023 dan Temu Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), Senin 20 November 2023 di GOR Sasana Krida Perwira, Kecamatan Purbalingga.
"Anugerah dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI. Ini berkat sinergitas semua pihak termasuk para kader kesehatan dan PKK," kata Tiwi.
BACA JUGA:Bupati Purbalingga : Nikah Dini Picu Persoalan Stunting
BACA JUGA:Angka Stunting Puskesmas Serayu Larangan Lebih Tinggi Dari Kabupaten
Lebih lanjut dikatakan, penghargaan ini semakin meningkatkan komitmen kerja keras jajaran dan seluruh stakeholder. Muaranya agar pembangunan keluarga berkualitas di Purbalingga bisa terealisasi.
"Kami terus berusaha agar angka stunting di Purbalingga ini bisa ditekan lebih baik," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo SpOG (K) mengatakan, penghargaan ini hasil penilaian dan screening dari Sekretariat Presiden. Berdasarkan data BKKBN, per 1.000 perkawinan usia muda (usia 15-19 tahun) di Purbalingga tidak lebih dari 20 orang yang hamil/melahirkan. Angka tersebut di bawah Nasional maupun Provinsi Jawa Tengah.
"Saya harap Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Purbalingga yang jumlahnya 2.307 orang cukup untuk mendampingi setiap kehamilan," tegasnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: