Kurang Sebulan dari Batas Akhir Kontrak, Besi Baja Jembatan Wika Masih Belum Selesai Dibuat
Papan penanda pembangunan Jembatan Wika.-ADITYA/RADRAMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pembangunan Jembatan Wirasana - Kalikajar (Wika), yang membentang di Sungai Klawing, masih belum memperlihatkan progres yang menggembirakan.
Hingga, Senin, 20 November 2023, pekerjaan utama pemasangan besi baja bentang jembatan belum terlaksana.
Sebab, material besi baja yang digunakan untuk membangun struktur utama bentang jembatan belum selesai dibuat di pabrik.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga Istanto Sugondo, kepada Radarmas, Senin, 20 November 2023.
BACA JUGA:Awasi Pembangunan Jembatan Wirasana-Kalikajar, Komisi IV Datangi Lokasi Pembangunan
Dia mengungkapkan, besi baja masih dalam proses produksi di pabrik. Jadi belum dipasang oleh rekanan, yang mengerjakan Jembatan Wika."Belum (dipasang)," katanya.
Dia menjelaskan, sebenarnya besi baja sudah selesai diprosuksi di PT Wagner Biro Indonesia. Namun, belum dilakukan finshing, sehingga belum bisa dikirim ke Purbalingga.
Namun, berdasarkan informasi yang diterima DPUPR Kabupaten Purbalingga, pekan ini, kemungkinan sudah selesai finishing dan dikirimkan ke Purbalingga.
"Hari ini (Senin, red) sudah proses Galvanis di Bukaka. Insya Allah Tanggal 22 bisa diambil dan dimobilisasi (dikirimkan, red) ke Purbalingga," ujarnya.
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Wirasana-Kalikajar Sempat Terkendala Cuaca
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Kalikajar di Kecamatan Kaligondang, dengan Kelurahan Wirasana di Kecamatan Purbalingga berpotensi putus kontrak.
Sebab, hingga saat ini 80 persen pekerjaan belum dilaksanakan. Akibat terlambatnya produksi rangka baja jembatan.
Jika melihat proges pembangunan dan pembuatan rangka baja jembatan, hampir dipastikan tak akan selesai hingga akhir kontrak kerja. Sebab, kontrak kerja akan berakhir pada 13 Desember 2023.
Diketahui, ada dua unit rangka baja jembatan yang masih proses produksi. Yakni, satu unit Rangka Baja Kelas A bentang 40 meter. Serta, satu unit Rangka Baja Kelas A bentang 50 meter. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: