Memasuki Musim Penghujan di Banyumas, Warga di Daerah Rawan Bencana di Himbau Waspada
RAWAN BENCANA : Papan petunjuk jalur evakuasi di daerah rawan bencana, Desa Limpakuwus, Sumbang (25/10/2023). BPBD Banyumas himbau warga di daerah rawan bencana untuk waspada.-DOK. RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Hujan di wilayah Banyumas beberapa hari ini sudah mulai turun. Meski belum merata di seluruh wilayah, akan tetapi seperti diprakiraan BMKG sebelumnya jika hujan di Kabupaten Banyumas akan mulai turun pada dasarian pertama di bulan November.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho mengatakan, jika hujan yang telah turun saat ini menandakan mulai masuknya musim penghujan.
Dan untuk kesiap-siagaan menghadapi potensi bencana seperti angin kencang, banjir dan longsor saat ini telah dilakukan beberapa langkah antisipasi.
"Kemarin kita sudah tanggal 20 oktober melakukan gerakan bersama bersih kawasan dan hunian, kemudian juga apel kesiap-siagaan," katanya.
BACA JUGA:Suhu Terasa Panas di Banyumas dan Sekitarnya, Berikut Penjelasan BMKG Tunggul Wulung Cilacap
BACA JUGA:Banyumas Diguyur Hujan Beberapa Hari Terakhir, Ini Kata BMKG
Dijelaskan, diantara beberapa titik rawan bencana di Banyumas telah dilaporkan dan dikonsolidasikan bersama baik Pemerintah Provinsi maupun Pusat.
"Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) juga itu kita lakukan pada masing-masing koordinator wilayah. Karena kita memang ada spot-spot untuk bencana hidrometeorologi tersebut," paparnya.
Spot atau potensi terjadinya banjir, angin kencang dan longsor seperti di wilayah Banyumas Barat dan Banyumas Timur.
"Banyumas bagian Timur seperti Tambak Sumpiuh Kemranjen, Kebasen Somagede Bayumas. Lalu bagian Barat Selatan, Lumbir Wangon juga ada beberapa porensi longsor banjir. Bagian Barat Utara ada Kedungbanteng, Pekuncen dan Ajibarang," beber Budi.
BACA JUGA:Hujan di Banyumas, BMKG Sebut Salah Satunya Penyebabnya Gelombang Rossby Ekuator
BACA JUGA:Beberapa Hari Suhu Udara Malam Terasa Dingin, Begini Kata BMKG
Sementara terkait kekeringan saat ini, menurutnya, meski hujan mulai turun akan tetapi masih tetap dilaksanakan dropping air.
"Kekeringan masih berlangsung, kita 50 kali kirim tiap hari. Karena meski sudah ada hujan tapi itu belum merata," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: