Modal Motor GL, Bisa Jual 100 Cup Kopi Sehari

Modal Motor GL, Bisa Jual 100 Cup Kopi Sehari

Usaha Kopling GL milik Akhmad Royani mampu menarik banyak pembeli di wisata viral Serongan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

Melihat Usaha Kopi Keliling GL Milik Akhmad Royani 

Tanpa tanah, toko atau ruko, banyak jenis usaha bisa dimulai. Bermodal motor keluaran lawas tahun 1991, lajang dari Desa Rancamaya, Kecamatan Cilongok, Akhmad Royani, memodifikasi sepeda motor Honda GL juara kontes miliknya untuk berjualan kopi keliling. Hasilnya 100 cup kopi pernah terjual dalam sehari, dengan omset mencapai Rp 500 ribu.

YUDHA IMAN PRIMADI, Banyumas

Ditemui Radarmas di Serongan yang menjadi wisata viral Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Akhmad Royani mulai mangkal sekitar pukul 16.00 WIB. 

Membawa perlengkapan lengkap standar touring, diantaranya kursi lipat dan matras, dagangan kopinya yang diberi nama Kopling GL atau kopi keliling GL tampak mencolok dibandingkan dagangan kopi lainnya.

"Pernah terjual 100 cup dari pukul 16.00 WIB sampai sebelum Maghrib. Satu cup kopi paling mahal saya jual Rp 5 ribu," katanya.

Royani -begitu dia biasa disapa- menceritakan awal mula usahanya. Menurutnya, sepeda motor Honda GL yang kini dipakai untuk jualan, dibeli seharga Rp 7 juta dari Cilacap. 

Tak banyak modal yang dikeluarkannya untuk merestorasi motornya hingga kinclong, selain untuk cat ulang bewarna hitam metalik sebesar Rp 1 juta.

Dari kesukaannya nongkrong bersama rekan-rekan klub pengguna motor CB di Banyumas, dia memanfaatkan acara kopi darat untuk berjualan kopi di komunitasnya. 

"Alhamdulillah, banyak yang pesan. Selanjutnya mulai coba keliling dari satu keramaian ke keramaian lainnya. Mulai acara salawatan, hajatan hingga sekarang setiap sore sering di Serongan," terang dia.

Royani mengatakan, Honda GL yang dipakainya bukan sembarang motor. Bahkan belum banyak pembelinya yang tahu, sepeda motor Honda GL yang dipakainya untuk keliling berjualan kopi baru meraih juara III CB kontes kelas klasik restorasi di Menara Teratai bulan lalu. 

Merogoh kocek Rp 250 ribu untuk pendaftaran dan libur berjualan kopi, hadiah yang didapat dua kali dari biaya pendaftaran yakni Rp 500 ribu. Uang hasil juara lomba, sebagian dimanfaatkan untuk menambah modal berjualan kopi keliling.

"Dari panitia kontes pernah mampir ngopi di sini (Serongan). Dia minta saya coba daftar. Tidak menyangka bisa juara," ungkap Royani.

Mendukung promosi usaha Kopling GLnya saat ini, Royani yang aktif di media sosial Instagram dan TikTok dengan nama Yani Estrada ini juga memanfaata kedua medsosnya tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: