Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Wangon, Banyumas, Branding Potensi Wangon Dinilai Belum Kuat,

Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Wangon, Banyumas, Branding Potensi Wangon Dinilai Belum Kuat,

Pengembangan layanan pada sektor pendidikan menjadi salah satu yang belum terlihat oleh unsur akdemisi dalam penyusunan RDTR kawasan perkotaan Wangon.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Salah satu permasalahan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Wangon, BANYUMAS adalah branding potensi yang belum kuat. Citra kawasan Wangon saat ini dinilai masih kurang jelas. 

Terkait permasalahan tersebut, unsur akademisi sebagai stakeholder sektor pendidikan yang terlibat dalam konsultasi publik kesatu penyusunan RDTR kawasan perkotaan Wangon pekan ini mendorong adanya riset untuk pengembangan kawasan perkotaan Wangon puluhan tahun ke depan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Dr Esti Ningrum SH MHum mengatakan, potensi di Wangon cukup banyak. Diantaranya untuk sektor pertahanan dan keamanan dengan adanya Markas Komando (Mako) Batalyon 405/SK berkedudukan di Wangon.

Hal ini tentunya menjadi sumber kekuatan pertahanan dan keamanan luar biasa di Wangon. Untuk membranding potensi tersebut dibutuhkan adanya sebuah riset karena tidak mungkin program yang bersifat inovasi untuk satu kemajuan berjalan tanpa diawali riset.

BACA JUGA:Penyusunan RDTR Perkotaan Wangon, Banyumas, Peruntukkan Sebagian Wilayah Desa Klapagading Untuk Perumahan KPR

BACA JUGA:Enam Desa Masuk Rencana Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Wangon

"Butuh adanya sebuah riset. Apa yang dapat dikembangkan di kawasan perkotaan Wangon," katanya.

Esti mengungkapkan, belum melihat adanya pengembangan layanan pada sektor pendidikan di Wangon dimana pengembangan layanan sektor pendidikan ada kaitannya dengan masalah pengangguran.

Di Kabupaten Banyumas, meskipun program pendidikan dasar sembilan tahun telah berjalan untuk Rata-rata Lama Sekolah (RLS) angkanya baru tujuh sampai delapan tahun. 

"Di Banyumas rata-rata pendidikan baru sampai di kelas VII dan VIII SMP. Yang terdaftar di dinas tenaga kerja mayoritas pencari kerja merupakan lulusan SD," terang dia.

Diluar sektor pendidikan, dirinya juga belum melihat mengenai pengembangan pelayanan pada sektor kesehatan di wilayah Wangon. Data yang dilihatnya, untuk tenaga medis spesialis masih kurang di daerah Wangon.

Mayoritas tenaga medis spesialis masih di daerah perkotaan Purwokerto. Dipastikannya Unwiku siap mengawal pengembangan kawasan perkotaan Wangon dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

"Perlu dipikirkan masalah pendidikan dan kesehatan sehingga dapat dilihat sepenuhnya potensi kawasan perkotaan Wangon. Kita harus optimis," pungkas Esti. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: