Lulus Cumlaude, Novel Pertama Cetak 300 Eksemplar

Lulus Cumlaude, Novel Pertama Cetak 300 Eksemplar

Lysa dengan Thalasemia yang diidapnya sejak kecil mampu hidup produktif dengan menulis novel dan menamatkan kuliahnya dengan predikat cumlaude.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

"Belum kuat inspirasinya. Masih aktif menulis, tapi mungkin arahnya belum ke novel lagi," jawab dia.

Disinggung pengalaman Lysa saat berada di titik terendah sebagai penyintas Thalasemia, tidak ada kondisi paling down yang pernah dirasakannya. Semua halangan, rintangan sampai ujian, dianggapnya biasa dan harus dilewati. 

Hanya satu hal yang sulit dilupakannya, yakni ketika harus menjalani transfusi darah bersamaan dengan tes TOEFL di rumah sakit. Perjuangan yang mungkin tidak semua orang pernah merasakannya termasuk oleh penyintas Thalasemia lainnya.

"Alhamdulillah dari rumah sakit malah mendukung. Semua dibantu menyiapkan. Terbayang kondisi saat itu karena tidak ada salah satu yang bisa ditunda," ungkapnya.

Adapun pesan Lysa pada penyintas Thalasemia, jangan takut dan patah semangat. Banyak bukti penyintas lainnya di Banyumas termasuk dirinya mampu beraktivitas normal, bahkan mampu menulis novel hingga menamatkan kuliah dengan predikat cumlaude. 

Satu-satunya hambatan yang pernah dirasakannya saat ingin mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri di kampus. 

"Untuk hal itu saya benar-benar harus mempertimbangkan banyak hal. Yang utama apakah diluar negeri pelayanan tranfusi darah untuk penderita Thalasemia bisa gratis seperti di Banyumas. Karena program pertukaran pelajar ke luar berlangsung dalam waktu yang lama, saya harus ikhlas merelakan kesempatan belajar ke luar negeri tahun lalu," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: