Jamasan Benda Pusaka Museum Wayang Banyumas, Ada Mahasiswa yang Penasaran
Jamasan benda pusaka Museum Wayang Banyumas menarik minat pengunjung.-FIJRI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Jamasan benda pusaka Museum Wayang BANYUMAS menarik minat pengunjung. Tidak sekedar melihat, ada yang ingin memahami lebih detail prosesnya.
Irma Nur Vani, mahasiswa, mengaku penasaran mengenai cara merawat benda pusaka yang ada di Museum Wayang Banyumas. Sehingga, ketika di bulan Maulid Kalender Jawa mendapatkan informasi jamasan. Ia tidak mau ketinggalan.
"Ikut dari awal mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk jamasan benda pusaka. Misalnya, jeruk nipis yang airnya digunakan untuk perendaman," ujar Irma, Minggu (8/10/2023).
BACA JUGA:Terdampak Kemarau Meluas, Sekolah dan Tempat Ibadah Krisis di Banyumas Air Bersih
BACA JUGA:PGRI Purbalingga Tak Ada Afiliasi Parpol Tertentu, Siap Sanksi Guru Tak Netral
Museum Wayang Banyumas membutuhkan proses panjang untuk jamasan benda pusaka. Tidak cukup hanya sehari selesai. Proses perendaman awal saja sampai tiga hari.
Setelah itu, benda pusaka di Museum Wayang Banyumas yang tercatat ada 65 dibersihkan. Jumlah tersebut terdiri dari 4 pedang, 23 tombak, 31 keris, 4 cundrik, 2 kudi cengkareng dan 1 bandik Aceh.
Ketika semua benda pusaka telah dibersihkan. Dilanjutkan kembali perendaman. Waktunya disesuaikan dengan kebutuhan. Benda pusaka yang tingkat korosinya membandel maka lebih lama. Lalu, dibersihkan lagi untuk memperoleh hasil maksimal.
"Jamasan untuk merawat benda pusaka ternyata membutuhkan kesabaran, ketelitian dan kehati-hatian. Tidak asal membersihkan," ujar Irma.
BACA JUGA:Kenalkan Batik Limbasari, 14 Meter Kain Putih Dibatik Bersama
BACA JUGA:Masyarakat Adat Adiraja, Cilacap, Adakan Tradisi Mulud
Irma menuturkan mengikuti prosesi jamasan benda pusaka di Museum Wayang Banyumas bukan lantaran berkaitan dengan mata kuliah. Memang tertarik untuk mengetahui sekaligus belajar.
Pengelola Museum Wayang Banyumas, Trijono Indra mengapresiasi adanya pengunjung yang tertarik dengan prosesi jamasan benda pusaka. Hingga mau meluangkan waktu untuk mengikuti proses dari awal sampai selesai.
"Jamasan dilakukan semaksimal mungkin sehingga semua benda pusaka koleksi museum kondisinya terawat," tandas Indra. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: