Tersisa 3 Kecamatan di Purbalingga yang Belum Terdampak Krisis Air Bersih

Tersisa 3 Kecamatan di Purbalingga yang Belum Terdampak Krisis Air Bersih

Droping air bersih yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Purbalingga.-ADITYA WISNU WARDANA/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Jumlah wilayah yang terdampak krisis air bersih atau kekeringan di Kabupaten PURBALINGGA sudah mencapai 71 desa. Sejumlah desa yang terdampak musim kemarau tersebut tersebar di 15 kecamatan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko, kepada Radarmas, Kamis, 5 Oktober 2023.

Dia mengungkapkan, data tersebut didapatkan dari hasil droping air bersih yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Purbalingga, serta pihak lainnya, hingga, Rabu, 4 Oktober 2023.

BACA JUGA:Sopir Mengantuk, Truk Tak Bermuatan Hantam Rumah Warga di Cimanggu, Cilacap

BACA JUGA:Harga Beras di Pasaran Stabil Tinggi, Pemkab Purbalingga Belum Rencanakan Kembali OP Beras

"Total air bersih yang sudah disalukan mencapai 5,146 juta liter atau 1.128 tangki," kata mantan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga ini.

Dari data yang ada hanya tiga wilayah kecamatan di kabupaten Purbalingga, yang belum terdampak krisis air bersih, hingga saat ini. Yakni, Kecamatan Purbalingga, Kecamatan Padamara dan Kecamatan Kalimanah. Diketahui, di Kabupaten Purbalingga ada 18 kecamatan.

Jumlah desa yang terdampak krisis air bersih terbanyak ada di wilayah Kecamatan Kejobong dan kecamatan Pengadegan. Yakni, dengan jumlah masih-masih adalah sembilan desa.

BACA JUGA:Tiga Motor Terlibat Kecelakaan di Jalan Raya Yos Sudarso Purwokerto Barat, Satu Pengendara Meninggal di Lokasi

BACA JUGA:Kurir Bansos Permakanan di Banyumas Kerap Temukan Hal Tidak Terduga

Dia mengakui, semakin meluasnya wilayah yang terdampak krisis air bersih, akibat dari panjangnya musim kemarau di Kabupaten Purbalingga.

"Saat ini, droping air bersih masih kita lakukan. Droping dilaksanakan selama masih ada permintaan dari masyarakat," lanjutnya.

Terkait jumlah warga yang terdampak krisis air bersih tersebut, dia menjelaskan mencapai 37.219 jiwa atau 11.303 kepala keluarga (KK). (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: