Bikin Bangga, Negara ASEAN Belajar Pengolahan Sampah di Banyumas

Bikin Bangga, Negara ASEAN Belajar Pengolahan Sampah di Banyumas

BELAJAR OLAH SAMPAH : Para delegasi ASEAN saat berkunjung di TPST Kedungrandu, Rabu (13/9).-MAHDI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Para delegasi dari negara di ASEAN mendatangi langsung tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Banyumas. Yaitu di TPST Kedungrandu dan TPA BLE Kalibagor, Banyumas.

Mereka mengamati bagaimana sampah itu datang dan diolah di tempat tersebut. Salah satunya adalah Norkhamawati yang berasal dari Malaysia.

"Saya bersemangat melihat sendiri. Saya lihat benar-benar kenyataan. Perpaduan antara pemerintah dan komuniti, ternyata bisa. Ini adalah ide yang brilian," tuturnya.

Dia katakan, jika di Malaysia memiliki masalah yang sama. "Semakin hari semakin banyak. Maka dengan ada ide semacam ini, kita bisa mencontohnya. Perlu ada sokongan dan dukungan dari pihak pemerintah. Dan ini adalah sesuatu yang sangat bagus," tuturnya.

BACA JUGA:Sukses Pengolahan Sampah, Banyumas Jadi Tuan Rumah SGAC

BACA JUGA:Dorong Pengelolaan Sampah Berwawasan, Hanggar Ajibarang Kulon Dikelola KSM

Senada, Wakil Walikota Nakhon Sawan, Nirojthanarat Jaturawit menjelaskan sangat tertarik bagaimana masyarakat, pemeintah dan perusahaan bisa bersama-sama mengatasi sampah.

"Kita sedang mencari cara dan model untuk mengatasi sampah. Ini menjadi salah satu upaya dengan melihat di Banyumas Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banyumas ir Achmad Husein mengatakan kunjungan ini sebagai pengakuan bahwa apa yang dilakukan Banyumas selama ini benar dan menghasilkan.

"Sehingga mereka mengakui bahwa sistem seperti ini bisa diterapkan di negara lain," ujar dia.

BACA JUGA:Besok Malam Bakal Ada Kentongan di Purwokerto, Ini Rutenya

BACA JUGA:Dulu Jadi Gudang Buangan Sampah, Kini Desa Banjaran Atasi Sampah

Dia katakan, yang membuat para delegasi tertarik adalah pengelolaan yang bisa selesai dan tuntas.

Dia menambahkan, memang pengelolaan sampah di Banyumas masih perlu disempurnakan. "Di antaranya seperti perbaikan sistem dan manajemen serta kontrol. Juga, beberapa masyarakat yang saat ini masih buang sampah liar, buang di pinggir jalan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: