Sukses Pengolahan Sampah, Banyumas Jadi Tuan Rumah SGAC

Sukses Pengolahan Sampah, Banyumas Jadi Tuan Rumah SGAC

TUAN RUMAH : Bupati saat berpidato dengan para delegasi negara ASEAN dalam acara Program Smart Green ASEAN Cities, Selasa (12/09/2023).-MAHDI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Banyumas menjadi tuan rumah Program Smart Green ASEAN Cities (SGAC), 12-14 September 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 55 peserta dari berbagai negara ASEAN, serta puluhan Dinas Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten di Indonesia.

Kegiatan City Windows Series (CWS) ke-2 yang digelar di Banyumas ini, adalah acara tingkat tinggi yang diselenggarakan sebagai bagian dari SGAC. Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari keikutsertaan Banyumas pada acara serupa di Bangkok Desember 2022 lalu.

Bupati Banyumas ir Achmad Husein mengatakan, pengelolaan sampah di Banyumas memang belum sempurna, tetapi dinilai sudah on track dan layak menjadi tuan rumah SGAC.

"Sama halnya seperti yang dilakukan di Tokyo. Saya kemarin dari sana. Namun, kelebihan kita adalah ongkos produksinya bisa kita tekan. Bahkan kita 1/100 dari yang dikeluarkan di Tokyo, dengan hasil yang mirip. Produk yang diunggulkan sama, yaitu jadi uang," kata dia.

BACA JUGA:DLH Banyumas: Sampah Menumpuk karena PDU Masih Dibangun

BACA JUGA:Targetkan Adipura Ke-7, DLH Banyumas Libatkan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Ia menjelaskan, transformasi pengelolaan persampahan di Banyumas merupakan sebuah proses yang masih berjalan. Ia percaya, acara seperti CWS ke-2 akan membantu kota dalam proses belajar bersama dengan berbagai kota lain di wilayah ASEAN.

"Banyumas telah membangunan ekonomi sirkuler dari pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ini menjadi momentum untuk belajar dari pengalaman koa-kota lain di ASEAN," tuturnya.

Pertemuan para delegasi ASEAN ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas kota dalam pembiayaan daerah atas inisiatif kota cerdas dan hijau melalui dialog, pelatihan langsung, dan pertukaran pengetahuan.

Sementara itu, Kepala Kerjasama, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia/ASEAN, Thibaut Portevin menyampaikan, mengumpulkan berbagai pengalaman dari kota di Uni Eropa dan ASEAN menjadi krusial dalam pertukaran pengetahuan dan pengembangan kerja sama.

BACA JUGA:Sebelum Dibuang Ke TPA Tipar Kidul, Kendaraan Sampah Wajib Masuk Hanggar Ajibarang

BACA JUGA:Dorong Pengelolaan Sampah Berwawasan, Hanggar Ajibarang Kulon Dikelola KSM

"Kerja sama antara ASEAN dan Uni Eropa sangat penting, khususnya saat menyangkut pada isu krusial seperti pembangunan perkotaan dan potensi pembiayaan bagi kota untuk Pembangunan berkelanjutan," ujar dia. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: