Produksi Padi Turun 30 Persen, Tapi Tak Ada Puso

Produksi Padi Turun 30 Persen, Tapi Tak Ada Puso

PANEN: Lahan sawah di Kecamatan Kalimanah yang belum masa tanam karena usai panen.-AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kemarau yang sudah berlangsung sekitar 2 bulan, menurunkan debit air di sumber/ mata air. Turunnya debit air akan berpengaruh pada saluran irigasi dan tanaman padi. Namun Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten PURBALINGGA meyakinkan tidak ada puso dalam panen masa tanam tahun ini.

Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga, Mukodam, Kamis 7 September 2023 menjelaskan, seperti di Kecamatan Kemangkon, langkah yang dilakukan yaitu menyelamatkan tanaman yang saat ini ada. Jika memungkinkan percepatan olah tanah dan tanam.

"Pompanisasi menjadi bagian alternatif solusi yang saat ini sedang dilakukan.

BACA JUGA:Feeder Umrah Bandara JBS Belum Berdampak Pada Taksi

Hasil pemantauan petugas kami, akibat kemarau ini secara umum terjadi penundaan / pengunduran jadwal olah tanah dan tanam dan lahan yang dapat ditanami dengan hanya tersedia sedikit air berakibat pada hasil produksi yang kurang maksimal," paparnya.

Serangan hama dan penyakit tanaman yang muncul cukup masif pada masa peralihan musim hujan ke kemarau juga memberi andil penurunan produksi padi yang bisa mencapai 30 persen tersebut.

"Dalam kondisi kekurangan air, petani lebih memilih menunda olah tanah dan tanam, sehingga lahan puso belum kami dapatkan," tambahnya.

Pemerintah melalui Dinpertan telah menyiapkan langkah antisipasi bencana pertanian (kekeringan, banjir, serangan hama) berupa Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) gratis untuk 1.600 hektar. Tiap 1 hektar lahan puso yang tercover AUTP dapat klaim Rp 6 juta rupiah. 

BACA JUGA:Kasus Dugaan Geng Motor, Polisi Tetapkan Lima Tersangka

Sementara itu, dari hasil pemetaan awal pada Juni 2023 lalu, diperoleh potensi lahan sawah kekurangan air akibat kemarau, ada sekitar 300 hektar di wilayah Kemangkon dan 90 hektar di wilayah Kaligondang.

Kemudian hasil pantauan terakhir tim Dinas Pertanian bahwa untuk wilayah Kemangkon ternyata tetap dapat tanam dan panen walaupun jadwal tanam menjadi mundur dan hasil panen tidak maksimal. 

Sedangkan secara umum se Kabupaten Purbalingga, pihaknya masih menghitung produksi padi. Karena ada yang belum tanam dan ada yang belum masa panen.

BACA JUGA:Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang, Warga Layansari, Cilacap dan Pacar Gelapnya Ditangkap

"Yang jelas tidak ada lahan puso Kecamatan Kemangkon. Kalau se Kabupaten Purbalingga paling hanya akan terjadi penurunan produksi padi hasil panen," katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: