Kekeringan di Purbalingga, Distribusi Air Bersih untuk Warga Mencapai 1,316 Juta Liter

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Jumlah desa di Kabupaten PURBALINGGA yang terdampak kekurangan air bersih akibat kekeringan pada musim kemarau ini, terus bertambah.

Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, sudah 35 desa di 12 kecamatan, yang terdampak kekurangan air bersih.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko, kepada Radarmas, Kamis, 7 September 2023. "Jumlah desa yang terdampal kekurangan air bersih kemungkinan terus bertambah," ungkapnya.

BACA JUGA:Pulang Umrah Perdana Via Bandara JBS, Bupati Yakinkan Pelayanan Sangat Baik

Dia menjelaskan, 35 tersebut, yakni Desa Serang, Desa Kutabawa (di Kecamatan Karangreja). Desa Kedungbenda, Desa Majatengah, Desa Bokol (Kecamatan Kemangkon).

Desa Maribaya, Desa Banjarkerta, Desa Kaliori, Desa Kalijaran, Desa Karanganyar (Kecamatan Karanganyar). Desa Kasih, Desa Margasana, Desa Karangpucung, Desa Krangean (di Kecamatan Kertanegara).

Selain itu di Kecamatan Kejobong ada Desa Langgar, Desa Pandansari serta, Desa Pangempon.  Desa Selakambang, Desa Slinga, Desa Sidanegara (di Kecamatan Kaligondang). 

BACA JUGA:Demi Air Bersih karena Terdampak Musim Kemarau, Warga di Banjarnegara Rela Jalan Kaki 4 Km Turun Bukit

Di Kecamatan Rembang ada satu desa, yakni Desa Wanogara Wetan. Kecamatan Bojongsari ada satu desa, yakni Desa Bumisari.

Di wilayah Kecamatan Mrebet ada Desa Tangkisan, Desa Sangkanayu, Desa Binangun, Desa Sindang. Sedangkan di Kecamatan Pengadegan ada Desa Karangjoho, Desa Bedagas, Desa Pengadegan, Desa Panunggalan dan Desa Tegalpingen 

Kecamatan Kutasari ada Desa Karangjengkol dan Desa Candinata. Sedangkan, di Kecamatan Karangmoncol ada di Desa Karangsari.

Dia menjelaskan, air bersih yang telah didistribusikan kepada warga terdampak kekurangan ait bersih sebanyak 285 tangki atau 1.316.000 liter.

BACA JUGA:Penerapan E-Parking di Jalan Bung Karno Purwokerto Bakal Dievaluasi di Akhir Tahun

Sedangkan, jumlah warga penerima berjumlah 16.999 kepala keluarga atau 66.647 jiwa.

Sumber: