Demi Air Bersih karena Terdampak Musim Kemarau, Warga di Banjarnegara Rela Jalan Kaki 4 Km Turun Bukit

Demi Air Bersih karena Terdampak Musim Kemarau, Warga di Banjarnegara Rela Jalan Kaki 4 Km Turun Bukit

AIR BERSIH : Warga Desa Kaliajir saat memindahkan air bersih dari penampungan sementara setelah mendapatkan bantuan air bersih dari Satlantas Polres Banjarnegara.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-

BANJARNEGARA, RADAR BANYUMAS - Sejumlah warga di pegunungan selatan Banjarnegara mengalami krisis air bersih. Salah satunya mendera warga di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.

Musim kemarau membuat sejumlah wilayah di Banjarnegara alami kekeringan. Gagal panen pun mengancam para petani karena kurangnya pasokan air.

Demi memenuhi kebutuhan air bersih, warga desa kaliajir rela berjalan kaki menuruni bukit sejauh hingga 4 kilometer (km). Tidak hanya itu, demi mendapatkan air bersih, mereka juga harus menunggu hingga berjam-jam. Kondisi ini seiring dengan berkurangnya debit mata air yang ada di wilayah tersebut.

Jika tidak mau antre mendapatkan air bersih, warga harus merogoh kocek sebesar Rp 80 ribu untuk 1.000 liter air bersih.

BACA JUGA:Dampak Kemarau di Banyumas Terus Meluas, 12.990 Jiwa di 18 Desa Alami Krisis Air Bersih

BACA JUGA:Mahasiswa KKN UMP Distribusikan Bantuan Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan

"Air bersih tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, mencuci, dan keperluan lainnya," ujar Warga Desa Kalliajir, Nurhidayati.

Menurutnya, sejumlah warga harus pandai-pandai melakukan manajemen air demi tercukupinya kebutuhan lain.

Setiap hari Nurhidayati harus turun ke sungai dan berjalan kaki hingga 4 km. Dia melakukannya demi mendapatkan empat jerigen ukuran 20 liter air bersih. Demi menghemat air, dia juga menyempatkan mandi di sungai dengan air seadanya.

“Terkadang habis mandi di sungai, sampai rumah sudah berkeringat lagi. Kalau ada bantuan air bersih ini lumayan lebih hemat, ngga harus turun ke sungai. Bisa menyimpan air juga. Kalau harus beli ya berat juga, mending uangnya buat keperluan lain,” katanya, Rabu (6/9).

BACA JUGA:Dampak Kemarau, Lahan Kosong di Desa Windunegara Wangon Terbakar

BACA JUGA:Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana Siap Lanjutkan Fondasi Integritas yang Dibangun Ganjar

Tokoh Masyarakat Desa Kaliajir, Zaenal Arifin membenarkan adanya krisis air bersih yang dialami warga Desa Kaliajir.

Dia mengaku, harus pandai melakukan lobi dengan berbagai pihak demi mendapatkan bantuan air bersih. Tidak hanya dari BPBD, tetapi pihak lain yang mau membantu air bersih demi membantu warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: