Gelombang Tinggi Mengintai Laut Selatan Cilacap, Wisatawan Dihimbau Waspada

Gelombang Tinggi Mengintai Laut Selatan Cilacap, Wisatawan Dihimbau Waspada

Kapal nelayan melintas di perairan laut seatan cilacap-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADAR BANYUMAS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Cilacap menghimbau wisatawan di area Laut Selatan Cilacap untuk waspada.

Hal ini disebabkan karena diprediksi gelombang tinggi akan terjadi di Laut selatan Cilacap hingga beberapa hari ke depan.

"Wisatawan harus tetep berhati-hati bila berlibur ke pantai," kata Prakirawan BMKG Cilacap,  Rendi Krisnawan, Jumat (18/8/2023).

Rendi memperkirakan ketinggian gelombang di pesisir selatan Cilacap hari ini mencapai 4 sampai 6 meter. 

BACA JUGA:Potensi Gelombang Tinggi Sering Terjadi, Ratusan Nelayan ikuti SLCN

BACA JUGA:Sebuah Motor Misterius Ditemukan di Pinggir Sungai Susukan Bobosan Purwokerto

Dia melanjutkan, potensi gelombang tinggi bisa saja berlanjut sampai Minggu (20/8/2023), dengan ketinggian gelombang rata-rata 2,5 meter.

"Untuk wisatawan agar tidak bermain di pantai dan tidak bermain mandi laut dulu. Karena gelombang laut yang tinggi dan berbahaya. Apalagi ketika air laut pada posisi pasang naik. Tentunya ketinggian gelombang laut akan semakin signifikan dan membahayakan," ungkapnya.

Rendi menuturkan, dari BMKG memperkirakan cuaca untuk wilayah selatan umumnya cerah berawan hingga berawan. Angin berhembus dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan 4-25 knot.

Pihaknya menghimbau, agar masyarakat Cilacap dan khususnya para nelayan untuk tetap waspada dan dapat meliburkan diri dari aktifitas melaut. 

BACA JUGA:Gunakan Gedung Pramuka Sebagai Markas, Lima anak Punk Diamankan Petugas

BACA JUGA:PSCS Cilacap Kalah dari Persiba Balikpapan di Laga Uji Coba, Pelatih PSCS : Kerangka Tim Sudah Terlihat

Untuk antisipasi, pihaknya intens memantau cuaca dan berkoordinasi dengan pihak KSOP untuk pengawasan lalu lintas pelayaran maupun pelabuhan. 

"Gelombang tinggi yang sedang berlangsung saat ini cukup membahayakan pelayaran kapal kargo atau kapal bermuatan lainnya,"  kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: