Kemarau, Kasus ISPA Juni-Juli Naik, Ini Penjelasannya

Kemarau, Kasus ISPA Juni-Juli Naik, Ini Penjelasannya

--

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID- Pergantian musim dari penghujan ke kemarau tahun ini mulai terasa. Selain suhu lingkungan menjadi sangat dingin ketika malam dan pagi hari, kondisi siang hari juga sangat kering. Termasuk sangat potensialnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Potensi gangguan kesehatan yang dipicu karena dampak musim kering lainnya juga cukup banyak. Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Purbalingga, dr Jusi Febriyanto melalui Ketua Tim P2PM Dinkes, Abidin Solihin, Minggu 13 Agustus 2023 menjelaskan, ISPA bisa menyerang semua usia.

Tercatat, ISPA pada Juni usia melebihi 60 tahun sebanyak 1.310 orang. Juli sebanyak 2.089. Lalu kunjungan berobat ISPA Juli 2023 usia 9-60 tahun sebanyak 1.562 pada Juni dan 5.920 pada Juli.

"ISPA pada usia 5-9 tahun tercatat pada Juni 1.932 orang dan Juli 2023 sebanyak 2.129 orang," rincinya.

BACA JUGA:Hanya Raih 3 Medali Emas, Purbalingga Peringkat Ke 31 Porprov Jawa Tengah 2023

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak serangan berbagai penyakit. Misalnya, infeksi mata karena debu, flu, pilek, dan air bersih sulit didapatkan di daerah krisis air bersih.

Tak hanya itu, pihaknya meminta masyarakat mewaspadai munculnya gangguan kesehatan adanya penyakit kulit dan diare. “Jaga kebersihan tubuh, lingkungan dan makanan serta air yang dikonsumsi. Jangan gegabah, saat baru keluar rumah langsung memegang makanan tanpa cuci tangan," tegasnya.

Data Dinkes Purbalingga terkait kunjungan pasien diare ke fasilitas kesehatan 3 bulan terakhir se Kabupaten Purbalingga yaitu pada Mei  usia balita 917 dan semua umur 2.258. Kemudian pada Juni balita 743 dan semua umur 1.780. Ditambah pada Juli balita 849 dan semua umur 2.015 orang. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: