Pemdes Watuagung Usulkan Pembuatan Embung karena Sering Terjadi Kekeringan
Seorang warga akan memasuki Kantor Desa Watuagung, Senin (7/8).-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Pemerintah Desa (Pemdes) Watuagung Kecamatan, Tambak mengusulkan pembangunan embung kepada dinas terkait. Menyusul kerap terjadi kekeringan di areal persawahan setempat.
Sekretaris Desa Watuagung, Suyatno menyampaikan, usulan pembangunan embung sudah dilakukan sejak 2018 silam. Tepatnya di lokasi bengkok kepala desa di area lapangan desa.
"Usulan embung untuk mengairi sepuluh hektare sawah di Watuagung. Embung juga akan bermanfaat untuk pengairan sawah desa tetangga, yaitu Desa Kamulyan," papar Suyatno, Senin (7/8).
BACA JUGA:Bupati Banyumas Kembali Lantik Kades PAW, Tersisa Satu Desa Lagi
Dia menyampaikan, pengairan sawah saat ini bersumber dari bendung. Namun, status bendung bukan milik desa.
Maka, ketika terjadi kerusakan yang berpengaruh pada debit air bendung untuk mengairi sawah, perbaikan menjadi relatif lama.
"Sebab, secara kewenangan desa tidak dapat melakukan penanganan," ujar Suyatno.
Oleh karena itu menurutnya, embung dinilai bisa menjadi solusi untuk mengatasi kendala pengairan sawah, termasuk kekeringan yang kerap terjadi.
Suyatno menceritakan, Pemdes Watuagung pernah menghadiri rapat koordinasi untuk membahas peruntukan embung. Selain pengairan, diusulkan juga untuk wisata.
BACA JUGA:Dinhub Banyumas: Flyover Tambaknegara Bisa Kurangi Antrean Kendaraan di Palang Pintu Perlintasan KA
Akan tetapi, hingga kini belum memperoleh informasi lebih lanjut mengenai kepastian waktu realisasi. Pemerintah desa menantikan pembangunan embung.
"Usulan embung ada dua. Satu lagi, usul di bengkok di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh. Sawah tadah hujan," imbuh Suyatno.
Luasan sawah tersebut sekitar tiga hektare. Kondisinya sulit ditanami padi. Sehingga, alternatifnya palawija. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: