Mengenal Klenteng Lam Tjeng Kiong, Saksi Bisu Sejarah Kota Cilacap
Gerbang pintu masuk serta bangunan Klenteng Lam Tjeng Kiong yang tampak masih kokoh meski berusia lebih dari 2 abad, Kamis 03 Agustus 2023.-Julius Purnomo/Radar Banyumas-
RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kabupaten Cilacap terletak di pesisir pantai selatan serta berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Dengan kondisi geografis tersebut tak ayal Cilacap memiliki keanekaragaman budaya.
Selain 2 budaya yang kental yakni Jawa ngapak Banyumasan dan budaya Sunda, Cilacap juga memiliki budaya dari etnis tionghoa. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan orang tionghoa asli maupun keturunan yang cukup banyak tersebar di wilayah Kabupaten Cilacap.
Selain itu, keberadaan sebuah klenteng legendaris yang diberi nama Lam Tjeng Kiong semakin mengukuhkan bahwa budaya di Cilacap sangat beraneka ragam.
Konon, Klenteng yang berdiri megah di Jalan RE Martadinata itu berdiri sekitar tahun 1800 Masehi, hal itu dibuktikan dengan peninggalan sebuah joli atau tandu tempat meletakkan patung yang bertuliskan angka 1899.
Jika sebuah joli saja dibuat pada tahun yang tertulis maka dapat dipastikan pembangunan Klenteng tersebut jauh sebelum joli dibuat. Namun tidak diketahui secara pasti kapan Kelenteng itu dibangun.
Sementara itu, pemberian nama Lam Tjeng Kong sendiri memiliki arti yang baik, Lam berarti Selatan, Tjeng berarti Suci dan Kiong berarti Istana, sehingga Lam Tjeng Kiong dapat diartikan Istana Suci di Selatan.
Menurut beberapa sumber, klenteng itu merupakan hadiah dari Belanda kepada etnis tionghoa yang menjadi kaum minoritas pada saat itu. Berkat kemahiran mereka untuk berdagang hingga dijadikan ujung tombak dalam perdagangan oleh Belanda.
Sehingga ketika mereka ( etnis tionghoa) meminta tempat untuk beribadah, oleh pihak Belanda mereka dibangunkan klenteng tersebut.
Uniknya, hingga saat ini secara bentuk bangunan serta keasliannya masih terjaga. Ketika pertama kali dibangun hingga sekarang wujud asli masih dipertahankan. Pihak pengelola hanya melakukan penggantian bagian yang keropos saja, itu pun dengan prosentase kurang dari 10 persen.
Hingga saat ini bentuk asli serta peralatan untuk beribadah masih terjaga dengan baik, hal itu menjadi bukti klenteng Lam Tjeng Kiong saksi bisu sejarah serta perubahan dari tahun - ketahun wujud kota Cilacap. (jul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: