Upaya Pengendalian Inflasi, Pemkab Cilacap Maksimalkan Pertanian Bawang Merah di Cilacap

Upaya Pengendalian Inflasi, Pemkab Cilacap Maksimalkan Pertanian Bawang Merah di Cilacap

Petani bawang merah di Adipala-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Cilacap tengah menggenjot produksi bawang merah di sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap. Hal ini bertujuan guna memenuhi kebutuhan pasar di Kabupaten Cilacap.

Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Susilan mengatakan, produksi pertanian bawang merah di Cilacap belum dapat memenuhi pasar. Apalagi setiap tahun kebutuhan bawang merah di Kabupaten Cilacap minus 5 ribu ton. 

"Rata-rata produktivitas per hektare itu 10 ton. Setiap wilayah produksinya tidak sama. Yang sudah berjalan lama di Adipala menjadi pilot projek. Biasanya satu kali tanam di lahan dua hektare," ujarnya.

BACA JUGA:Kenaikan Harga Telur Ayam Ras dan Daging Ayam Ras Picu Inflasi di Cilacap

Dia mengatakan, peningkatan produksi bawang merah ini juga merupakan usaha pengendalian inflasi daerah. Dan bisa juga meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Cilacap.

Selain Adipala terdapat wilayah lain sebagai pengembangan pertanian bawang merah yaitu Nusawungu, Jeruklegi, Kesugihan, Cimanggu, hingga Kecamatan Majenang. Dan tahun ini, dua kelompok tani di Karangpucung mendapatkan bantuan 2 ton benih dari pemerintah pusat. 

"Ini masih menjadi PR kita supaya produktivitas bawang merah di Cilacap semakin bertambah. Apalagi untuk memenuhi kebutuhan pasar kita masih kurang," kata Susilan. 

BACA JUGA:Penyelam Kopaska Turun Tangan Identifikasi Temuan Ribuan Amunisi di Perairan Nusakambangan

Susilan menambahkan, pihaknya juga terus berkolaborasi dengan petani untuk meningkatkan jumlah produksi. Salah satunya dengan melindungi serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang sangat merugikan untuk pertanian. 

"Dengan upaya tersebut, kekurangan kebutuhan bawang merah untuk mencukupi perkapita penduduk Cilacap bisa segera teratasi," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: