BBM Subsidi Nelayan Dikurangi, Nelayan Cilacap Perjuangkan Nasibnya
![BBM Subsidi Nelayan Dikurangi, Nelayan Cilacap Perjuangkan Nasibnya](https://radarbanyumas.disway.id/upload/785a93c40d37572e0249da6c67341675.jpeg)
Kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Nelayan di Kabupaten Cilacap terus memperjuangkan nasibnya terkait sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan para nelayan. Khususnya nelayan kecil di Kabupaten Cilacap.
Kebijakan yang dianggap memberatkan tersebut, salah satunya adalah kuota BBM jenis solar subsidi untuk kapal nelayan dikurangi. Pasalnya, hal ini akan memberikan kendala pada kegiatan nelayan dalam mencari ikan.
Ketua Himpunan Nelayan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono mengatakan, di Kabupaten Cilacap terdapat lebih dari 300 kapal nelayan. Sedangkan kebutuhan BBM satu kapal sebanyak 10 ton untuk satu bulan.
BACA JUGA:Nelayan Takut Melaut karena Angin Kencang, Aktivitas di Laut Sepi
"Alokasi subsidi BBM di Kabupaten Cilacap saat ini berkurang. Kapal semakin banyak, tapi malah BBM subsidi dikurangi bukannya ditambah. Karena setiap tahun kapal di Cilacap naik 10 persen," ujarnya.
Sarjono menyampaikan, pihaknya kembali menyuarakan aspirasi nelayan Cilacap dengan bertolak ke BP Migas pada Kamis (20 Juli 2023). Dengan harapan tambahan alokasi BBM subsidi bisa direalisasikan. Karena dikhawatirkan jika tidak terealisasi, akan menimbulkan gejolak pada nelayan.
"Pemerintah Kabupaten Cilacap pun mendukung supaya BBM subsidi ditambah. Supaya nelayan Cilacap tidak bergejolak dan tidak melakukan penutupan alur," kata Sarjono.
BACA JUGA:Tak Perlu Ragu, Elektronik KTP Tetap Berlaku Meski Ada IKD
Sarjono menambahkan, diharapkan pertemuan dengan pihak terkait dapat menghasilkan solusi yang baik. Apalagi, kapal di Cilacap semakin bertambah, bahkan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap semakin penuh.
"Pelabuhan PPSC penuh kapal harus mengantri dan ini pelabuhan juga dilebarkan. Kita sudah ajukan tinggal nanti realisasinya kapan belum tahu," imbuhnya. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: