Tidak Efektif, Dindik Bakal Evaluasi Pilihan Kedua Tujuan Sekolah

Tidak Efektif, Dindik Bakal Evaluasi Pilihan Kedua Tujuan Sekolah

BERI PENJELASAN: JFT Widya Prada, Purnomo Hesti, saat ditemui di kantornya, Senin (3/7/2023). -AAM JUNI RESTINO/RADAR BANYUMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, berencana mengevaluasi pilihan kedua sekolah tujuan untuk jenjang SMP saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). Evaluasi tersebut dilakukan, karena pilihan kedua dinilai tidak efektif. 

"Secara realita kurang efektif. Nanti akan dibahas lebih lanjut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui JFT Widya Prada, Purnomo Hesti. 

Ia menambahkan, pertimbangan lainnya adalah masukkan dari beberapa sekolah terkait efektivitas pilihan kedua. 

BACA JUGA:Dindik Banyumas Siapkan 21 Operator di Posko Layanan PPDB

"Ada masukkan dari sekolah, karena mereka ditanya oleh masyarakat apa artinya ada pilihan kedua, jika pilihan kedua tidak diterima juga. Pilihan kedua bisa diterima jika kuotanya masih ada. Tapi faktanya kuota itu sudah terpenuhi oleh calon peserta didik yang menjadikan sekolah tersebut pilihan satu," terangnya. 

Lanjut, evaluasi tersebut akan dilaksanakan begitu proses PPDB tahun ini selesai. Ia menuturkan, tidak menutup kemungkinan pilihan kedua untuk sekolah tujuan bakal dihapus di tahun depan. 

"Jadi pilihan kedua itu kebijakan dari tahun 2017," ujarnya. 

BACA JUGA:Poin Jadi Penentu PPDB SMA Negeri Jalur Prestasi di Banyumas

Sementara itu, salah orang tua calon peserta didik SMP, Tirsa (47) mengatakan, tidak sepakat jika pemerintah akan menghapus pilihan kedua untuk sekolah tujuan. 

"Tidak sepakat, karena tetap nanti ada peluang melalui perangkingan. Harapannya semoga diterima di pilihan pertama," paparnya. 

Saat ini, ia tengah sibuk mengurus persyaratan untuk putrinya yang akan masuk SMP. PPDB kali ini ia memilih, jalur mutasi tugas orang tua. 

"Mau daftar di SMP 3 Purwokerto, pakai jalur surat pindah tugas orang tua. Pilihan kedua di SMP N 6," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: