Ditemukan Cacing Hati Pada Hewan Kurban di Cilacap, Dispertan : Jangan dikonsumsi jika parah

Ditemukan Cacing Hati Pada Hewan Kurban di Cilacap, Dispertan : Jangan dikonsumsi jika parah

Seorang doktor hewan tampak sedang membedah hati sapi untuk mengecek adanya cacing hati atau tidak, Kamis 29 Juni 2023.-Slamet Sugino untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Cilacap masih menemukan adanya cacing hati pada beberapa ternak sapi yang dikurbankan. Hal itu diketahui setelah dilakukan monitoring penyembelihan hewan kurban di sejumlah tempat.

Kepala Dispertan Cilacap, Susilan mengatakan, pihaknya melakukan monitoring melalui dokter hewan di sejumlah tempat penyembelihan hewan kurban.

"Kita kemarin lakukan monitoring di RPH Jeruklegi, masih ada hewan kurban yang terjangkit cacing hati," katanya ketika dikonfirmasi Radarmas, Jumat (30/6).

BACA JUGA:Permasalahan Air Bersih di Daerah Pelosok Ditangani Serius

Menurut Susilan, giat monitoring tersebut sebagai langkah antisipasi penyebaran, baik pada hewan maupun daging kurban yang terjangkit penyakit. Sehingga ketika dikonsumsi tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.

"Untuk pastikan daging dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi, untuk temuan cacing hati ya sebisa mungkin dihilangkan dulu jangan langsung dimasak," bebernya.

Terkait temuan cacing hati, Susilan meminta masyarakat agar memasak hati yang sudah terjangkit sampai benar- benar masak. Sedangkan yang sudah parah lebih baik dibuang agar tidak dikonsumsi.

BACA JUGA:Warga Panik, Seekor Sapi Hendak Disembelih Malah Terlepas dan Rusak Rumah Warga, Damkar Turun Tangan

"Kalau yang sudah parah lebih baik dibuang saja, kita harus bisa bedakan karena cacing hati ini bentuknya sangat tipis," tegas Susilan.

Saat ini pihaknya sedang mendata jumlah hewan kurban di seluruh Kabupaten Cilacap. Selain itu yang terjangkit cacing hati juga akan didata untuk upaya penanganan serta pengobatan.

"Saat ini kita masih data jumlah hewan kurban, kami yakini jauh lebih banyak dari tahun lalu, kemudian yang terjangkit penyakit juga kita data untuk proses penanganan," pungkas Susilan. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: