BPBD Cilacap Fokus Antisipasi dan Penanganan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
Wilayah perairan Cilacap dihimbau selalu waspada akan terjadinya bencana alam-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, fokus melakukan sejumlah upaya untuk melakukan mitigasi bencana.
Hal itu dikarenakan Kabupaten Cilacap merupakan daerah rawan bencana. Sejumlah bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, angin kencang, dan lain sebagainya berpotensi terjadi di Cilacap.
Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Erna Suharyati mengatakan, Kabupaten Cilacap memiliki potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, di tahun 2023 ini pihaknya fokus untuk melakukan penanganan dan antisipasi bencana tersebut.
BACA JUGA:Kartu Kesehatan Jemaah Haji Banyumas Dibagikan Pekan Ini
Adapun sejumlah langkah yang dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah pesisir pantai yang rawan tsunami. Kemudian membentuk desa tangguh bencana (Destana) khusus tsunami.
"Kami menghimbau masyarakat selalu waspada mana kala terjadi bencana tiba-tiba, kita harus siap. Harus memiliki tas siaga bencana yang isinya surat-surat berharga, pakaian, makanan ringan untuk 1-3 hari. Senter selalu ada, obat-obatan," ujar Erna.
Erna mencontohkan, salah satu desa di Kabupaten Cilacap yakni Desa Sidaurip Kecamatan Binangun, saat ini sudah menjadi desa siaga tsunami. Bahkan, Pemerintah Desa Sidaurip mengajukan bantuan ke Jepang untuk anggaran dan lainnya.
BACA JUGA:Tanaman Median Jalan Butuh 4 Tangki Air Setiap Hari
"Desa Sidaurip super quick respon, destana tsunami di sana sudah berjalan. Artinya desa sudah punya keresponan yang cukup baik, kemandirian cukup baik untuk melakukan mitigasi tsunami. Dan kita berterimakasih karena masyarakat sudah respon, minimal mereka sudah siap untuk mitigasinya," kata Erna.
Selain itu, di tahun 2023 ini Kabupaten Cilacap juga menjadi pilot projek, program dari Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) untuk untuk penyusunan Draft Nol Rencana Kontigensi (Renkon) gempa bumi dan tsunami.
"Dari BNPB di breakdown ke kita dan mendapat alokasi kegiatan yang mana kegiatan program dari Bank Dunia. Dalam dokumen tersebut dibahas bagaimana potensi gempa bumi dan tsunami di Cilacap dan manajemen penanganan seperti apa," jelas Erna.
BACA JUGA:Warga Non Budhis Ikuti Kenduri di Wihara Setiya Dana
Harapannya dengan adanya dokumen Rekon tersebut, dapat menjadi rujukan dan pedoman daerah lain yang sama memiliki potensi bencana gempa bumi dan tsunami. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: