Dukung Pertumbuhan Ekonomi Sektor Agrikultur dengan Electrifying Agriculture

Dukung Pertumbuhan Ekonomi Sektor Agrikultur dengan Electrifying Agriculture

Manager PT PLN (Persero) UP3 Purwokerto Adi Dwi Laksono (dua dari kanan) berfoto dengan Pak Pur (tengah) yang menggunakan layanan Electrifying Agriculture, dan sudah merasakan langsung manfaatnya. (PLN untuk Radar Banyumas)--

PURWOKERTO  - Program Electrifying Agriculture yang digaungkan PT PLN (Persero) terbukti memberikan dampak positif bagi peternak. Dengan program kelistrikan ini, produktivitas peternak ayam meningkat pesat yang berdampak ke pendapatan yang diperoleh. Salah satu warga yang memanfaatkan Program Electrifying Agriculture ini adalah Bapak Pur asal Desa Sawangan, Kecamatan Ajibarang yang sudah sekitar 7 tahun mengelola usaha peternakan ayam.

Ia mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menyambung listrik baru di PLN pada awal Mei 2023.

“Saya usaha Peternakan sudah sekitar 7 tahun. Dulunya di kandang konvensional (Open House/OH), sekarang kepengen ke kandang tertutup (Closed House/CH). Saya coba ngajuin ke PLN (Penambahan Daya) dari B2/900 VA menjadi B2/17.600 VA, alhamdulillah responnya cepat sekali. Waktu proses ngajuin, langsung ke Petugas. Ga lama, langsung cepet lah. Sekitar dua minggu (10 hari kerja). Harapannya pengennya hasilnya lebih bagus, irit, efisien.” kata dia.

Menurutnya, biaya pembuatan kandang open house relatif lebih murah untu. Namun kekurangannya sirkulasi udara di dalam kandang menjadi sangat bebas, bahkan cahaya matahari bisa secara langsung masuk ke kandang.

"Dengan begitu, pada saat suhu panas ekstrim ayam broiler akan sangat kepanasan. Begitupun pada musim hujan, cipratan air bisa saja masuk ke dalam kandang. Tentu ini akan mengakibatkan suhu kandang dingin dan lembab sehingga kemungkinan kandang terkontaminasi virus atau bakteri menjadi tinggi," ujarnya.

Sedangkan karakteristik closed house ini adalah memiliki kapasitas tinggi dibandingkan open house. Kandang open house itu populasinya berkisar antara 4.000 – 5.000 ekor paling banyak 7.000 ekor kemudian kondisinya pendek-pendek. Untuk di closed house mungkin bisa 20.000 ekor untuk layer (ayam petelur). Sedangkan untuk broiler (ayam pedaging) isinya bisa mencapai rata-rata per kandang 21.000 ekor.

Sebelum memakai listrik PLN, lanjut Pur, kandang ayamnya masih konvensioal, risiko kematian ayam lebih banyak, sehingga beberapa usaha gulung tikar. Kali ini beliau mencoba memanfaatkan listrik PLN untuk kandang tertutup (Closed House /CH), karena tingkat kematian ayam lebih kecil dan kapasitasnya bisa lebih besar dibandingkan kandang terbuka (Open House/OH)

"Saya berharap kedepan PLN layanannya semakin baik, lebih cepat," paparnya.

Sementara itu Manager PT PLN (Persero) UP3 Purwokerto Adi Dwi Laksono mengatakan, layanan listrik yang dinikmati oleh Bapak Pur merupakan gagasan Program Electrifiying Agriculture untuk mendukung peningkatan ekonomi sektor agrikultur. (Ads)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: