Dari Biji Kopi Jadi Kampung Konservasi, Komitmen PLN IP UBP Mrica Jaga Kelestarian Lingkungan DAS Serayu

Dari Biji Kopi Jadi Kampung Konservasi, Komitmen PLN IP UBP Mrica Jaga Kelestarian Lingkungan DAS Serayu

PANEN KOPI : Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Mrica, Nazrul Very Andhi, saat panen kopi di kampung konservasi Desa Pegundungan. -PT PLN IP UB Mrica untuk Radarmas-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica melakukan panen kopi bersama Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Sigit Reliantoro, di lahan kopi mitra binaan Indonesia Power, di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara.

Sejak beberapa tahun terakhir, PT Indonesia Power UBP Mrica telah melakukan penanaman ribuan bibit kopi di Desa Pegundungan, dalam rangka mewujudkan komitmen PLN Indonesia Power UBP Mrica dalam menjaga kelestarian Lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu melalui Program Pemberdayaan Kampung Konservasi.

Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Mrica, Nazrul Very Andhi mengatakan, program kampung kopi konservasi dan perkembangannya dilakukan sebagai upaya . untuk mengurangi arus sedimentasi ke waduk Panglima Besar Soedirman, serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Dengan tanaman kopi diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menambah luasan lahan kritis yang ditanami tanaman konservasi, serta mampu  meningkatkan perekonomian warga masyarakat di wilayah hulu, dan untuk mengurangsi sedimentasi ke Waduk Mrica,” katanya Rabu (3/7). 

Kepala Desa Pegundungan, Murti menyampaikan, pencapaian desa yang semula berstatus sangat tertinggal dan terkumuh pada tahun 2011, kini telah menjadi desa maju berkat program PT PLN Indonesia Power yang berhasil meningkatkan ekonomi dan mengubah perilaku warga.

“Total populasi tanaman kopi di Pegundungan saat ini mencapai lebih dari 43.000 tanaman. Sekitar lebih dari 50 persennya sudah berproduksi,” katanya.

Menurutnya, masyarakat mulai berminat menanam kopi karena memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan komoditas sayur-mayur. Sehingga, dari total 199 kepala keluarga, jampir 80 persennya kini mulai beralih ke komoditas kopi.

Dalam kegiatan panen kopi tersebut, juga diserahkan   bantuan kepada kelompok tani, berupa Injeksi nutrisi pohon kopi, pengembangan rumah produksi nutrisi tanaman organik Senggani,dan 10.000 bibit kopi arabika

Sebagai tanda dimulainya pembangunan rumah produksi nutrisi tanaman organik, di Desa Pegundungan, juga dilakukan penandatanganan prasasti oleh Dirjen PPKL KLHK Sigit Reliantoro. 

Menurut Sigit Relianto,  bahwa produksi nutrisi tersebut merupakan sistem pendukung dari pengembangan kopi konservasi. 

“Harapannya ke depan, program ini bisa semakin ditingkatkan dan diperluas ke daerah lainnya,” ucap Sigit..

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan PT PLN Indonesia Power, Agung Siswanto, beserta tim dari Head Office dan perwakilan dari Unit Adipala, Saguling, dan Kamojang.

Acara ditutup dengan panen kopi bersama dan peninjauan injeksi nutrisi tanaman kopi. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: