Mengejutkan, Begini Pengakuan Sopir Fortuner Yang Masuk ke Jalur Kereta Api di Sumpiuh
Mobil dalam posisi melintang di atas jembatan Sungai Angin perlintasan rel kereta api, Rabu (19/4) di Kelurahan Kradenan, Kecamatan Sumpiuh -Fijri Rahmawati/Radarmas-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Candra (26) warga asal Jambi, sopir Fortuner yang masuk ke jalur kereta api di Sumpiuh saat ini menjalani pemeriksaan Sat Reskrim Polresta Banyumas.
Candra (26) menjalani pemeriksaan, setelah aksinya mengemudikan mobil fortuner yang membawa 8 penumpang masuk ke jalur kereta api di Kelurahan Kradenan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
Dari hasil pemeriksaan didapati, jika Candra sebelum membawa penumpang itu dari Jambi, mengakui sempat mengomsumsi sabu-sabu.
Dengan tujuan agar tidak capek di perjalanan, namun efek dari sabu-sabu itu, berdasarkan pengakuan Candra ke polisi seperti di kejar-kejar orang.
"Sebelum berangkat ke Jawa baru nyabu di Jambi, Tujuannya mungkin biar tidak ngantuk. Tapi pas pertengahan jalan di wilayah Banyumas dia merasa kaya dikejar-kejar orang mungkin dampak dari obat itu," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi melalui Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas, Iptu Mulyo Handoko.
Lantaran, merasa di kejar-kejar orang dan terancam, Candra lalu membelokkan Fortuner itu keluar dari jalan raya.
"Karena dia lagi nyupir kan akhirnya ngegas, di jalan raya dia menganggap sudah tidak aman dan dia akhirnya masuk ke jalur kereta," sambungnya.
Adapun terkait perkataan Candra kepada penumpang untuk mati bersama-sama, Iptu Mulyo menjelaskan, perkataan itu dilontarkan sang sopir saat hendak menabrakkan mobil ke pohon dan bus di jalan raya.
"Kalimat mati bareng itu pada saat di jalan raya dia sudah sempat mau menabrakkan mobil ke pohon dan bus yang berlawanan arah. Sama penumpang sampingnya dicegah. Terus diomongi 'kamu kalau nyupirnya seperti ini ya tabrakan'. Terus jawabannya sopir 'mati bersama ya tidak apa-apa'," terangnya sembari menirukan pengakuan Candra.
Penumpang pun saat di bawa menuju rel kereta api, menurutnya, sempat memecahkan kaca mobil.
"Saat di rel itu penumpang mecahin kaca jendela karena pengin turun lalu memberitahu ke orang-orang. Tapi tidak bisa keluar dari mobil karena mobil melaju kencang," tutupnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: