1.698 ATS Kembali Sekolah, Ini Penjelasannya

1.698 ATS Kembali Sekolah, Ini Penjelasannya

1.698 ATS Kembali Sekolah, Ini Penjelasannya-DOK. AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID- Pengentasan anak usia sekolah tidak sekolah (AUSTS) atau biasa disebut Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten PURBALINGGA terus berjalan simultan.

Bahkan saat ini pembaruan data terbaru terus dilakukan secara masif melalui kabupaten sampai desa-desa. Data terbaru, dalam tahun pelajaran sebelumnya, ada 1.698 ATS kembali menikmati sekolah.

Subeno SE MSi selaku Person In Charge (PIC) program “Mageh Pada Sekolah”, Kabupaten Purbalingga, Minggu 9 April 2023  menjelaskan, pihaknya membutuhkan sinergitas semua pihak dalam mengentaskan anak usia sekolah yang tidak bisa mengakses pendidikan.

Data awal menyebutkan, Kabupaten Purbalingga masih memiliki 10,32 persen atau 20.283 AUSTS dan termasuk 4 kabupaten terbanyak di Jawa Tengah, bersama Pemalang, Jepara dan Rembang. Namun data itu masih dikroscek kembali oleh pemerintah melalui PIC.

Jumlah cukup banyak itu masuk dari semua desa se Kabupaten Purbalingga. Tidak hanya dari desa yang menjadi percontohan. Namun saat ini semua desa sudah diminta masif melaksanakan pembaruan data ATS di wilayah mereka dan melaporkannya secara online.

"Tahun 2023 ini data paling update ATS diterima sekolah masih diproses, karena penerimaan siswa baru sedang disiapkan. Menunggu pendaftaran siswa baru rampung, kami optimis anak tidak sekolah akan menurun signifikan," katanya.

Hingga akhir tahun 2022 lalu, tercatat ada 3.292 ATS di Kabupaten Purbalingga, sudah tersalurkan ke 16 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Rinciannya, sebanyak 1.710 ATS usia 7-18 tahun di 16 PKBM. Lalu yang di PKBM usia di atas 21 tahun ada 995 orang, usia 18-21 tahun ada 587. Pendataan untuk seluruh desa masih berjalan. Pendataan secara simultan melalui Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) ATS.

“Mereka yang masuk ke PKBM didominasi Paket C (Setara SMA), lalu SMP dan SD. Nantinya, lulusan PKBM bisa melanjutkan ke sekolah regular. Sehingga harapan mereka sekolah pada umumnya bisa tercapai,” tambahnya. (amr)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: